Minggu, 29 Mei 2016

ETIKA MEMBUANG AIR BESAR PADA SAAT MENDAKI GUNUNG

Etika ketika membuang air besar di gunung.

1. Bawa Tisu Basah. Sebelum berangkat mendaki, pastikan dua benda ini masuk dalam daftar bawaan kamu. Tisu basah akan sangat berguna untuk membersihkan bagian yang kotor. Tapu ingat, cara ini opsi terakhir saat sulit mencari air. Jangan lupa juga, meski cuma tisu bawa turun lagi, jangan nyampah.

2. Bawa Alat Gali. Biasanya pula pendaki membawa sekop kecil khusus untuk menggali lubang pembuangan namun hal ini tidak mutlak karena dapat digantikan dengan beberapa alat penggali lain seperti pisau, ranting ataupun benda lain yang bisa kamu temukan di lapangan. Tidak disarankan membawa cangkul, apalagi buldozer.

3. Jangan Taruh Ranjau di Jalur Pendakian. Sebisa mungkin jangan buang air besar di lokasi ini karena akan sangat mengganggu kenyamanan bagi pendaki lain. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tentunya akan sangat menyebalkan jika bertemu ranjau darat di jalur pendakian. Selain mengganggu kenyamanan juga dapat menyebabkan pencemaran udara. Sebisa mungkin carilah lokasi di luar area tersebut dengan jarak minimal sekitar tujuh meter. Namun cara ini bisa dilakukan saat kondisi perang.

4. Survey Lokasi. Ketika Sobat sudah berada di lokasi berkemah, tidak ada salahnya melakukan survey lokasi sebagai tempat untuk membuang hajat nantinya. Hal ini cukup berguna agar kamu tidak perlu terburu-buru mencari tempat lagi ketika rasa hendak buang air besar sudah datang.

5. Pastikan Lokasinya Aman dan Nyaman, Pastikan tempat kamu membuang air besar cukup aman untuk ditempati, baik dari ancaman binatang, tumbuhan berduri ataupun longsoran tanah dan pastikan lokasinya tidak gampang terlihat oleh orang lain. Yach minimal aman dari lintah.

6. Jangan BAB di Sumber Air. Baik itu air tenang seperti danau maupun sebuah aliran sungai, sumber air tetap merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, jadi jangan kamu cemari dengan membuang kotoran disana. Cara paling baik yang bisa kamu lakukan adalah dengan menampung airnya dan membawanya ke lokasi daratan tanah menuju tempat yang pantas untuk BAB.

7. Buatlah sebuah galian dan tutup kembali setelah selesai digunakan. Sebelum BAB, buatlah terlebih dahulu sebuah lubang dengan kedalaman secukupnya, lubang ini berguna sebagai tempat menampung kotoran anda nantinya. Hal ini penting untuk dilakukan agar kotoran anda tidak tercecer. Selain itu pula agar bagian tubuh kamu tidak tersentuh dari kotoran yang keluar.

8. Jangan Lupa Cebok, Setelah selesai BAB maka ceboklah dengan bersih, baik dengan menggunakan air ataupun tisu basah. Jika sobat menggunakan tisu basah, ingat ya bawa turun gunung lagi tisu nya.

9. Timbun Lubang, Menimbun kembali lubang penampungan sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap. Selain itu pula untuk menjaga kesehatan agar tidak dihinggapi lalat. Dengan menimbun lubang tersebut pula dapat membantu kotoran yang dihasilkan lebih cepat terurai oleh tanah. Hal ini juga untuk menghindari pecinta batu akik agar tak terjebak, kalau kering dan dianggap bongkahan batu kan kasihan.

10. Bacalah Doa. Sebagai manusia yang beragama dan memiliki etika, bacalah doa terlebih dahulu sebelum buang air besar untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

11. Minta Izin, Maksudnya disini adalah minta izin ke ”penunggu” sekitar. Kamu juga harus menghormati mereka, jangan sampai terganggu aromanya lalu mereka ambil dan dikembalikan ke tenda mu.

12. Ajaklah salah satu teman untuk menemani. Jika kamu mendaki dalam suatu rombongan maka penting bagi setiap anggotanya untuk mengetahui keberadaan anggota lainnya. Beritahukanlah teman jika kamu hendak buang air besar dan ajaklah untuk menemani, terlebih saat malam hari.

13. Jangan BAB di Samping Tenda.
Rasanya nggak usah dijelaskan, bayangkan saja.

14. Jangan Dimasukkan Kantong Plastik. Mungkin ada sobat yang pernah melakukan hal ini? Sungguh terlalu, seandainya ada yang menemukan dan dikira logistik yang tercecer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar