Selasa, 31 Mei 2016
CARA MEMBUAT API UNGGUN YANG AMAN UNTUK MENCEGAH KEBAKARAN
CARA MENGATASI UDARA DAN HAWA DINGIN DALAM PENDAKIAN
Minggu, 29 Mei 2016
10 Filosofi Mendaki yang Akan Mengubah Hidupmu
10 Filosofi Mendaki yang Akan Mengubah Hidupmu
Bukan tentang sampai ke puncak tapi tentang menaklukan diri sendiri
Mendaki gunung adalah kegiatan yang paling banyak diminati anak muda. Selain bisa merasakan keindahan langka di puncak gunung, mendaki gunung juga bisa melatih fisik dan mental. Tak hanya itu saja, sadarkah kamu bahwa mendaki gunung juga mengajarkan kita tentang filosofi hidup, lho. Apa saja? Berikut adalah serangkaian filosofi naik gunung yang berkaitan dengan perjalanan hidup!
1. Sebelum mendaki, kamu harus menetapkan tujuan terlebih dahulu, mau sampai puncak gunung atau tidak. Begitu pula dalam hidup.
Tujuan orang mendaki gunung berbeda-beda. Kamu harus mampu menilai kemampuan diri sendiri serta keinginan yang kamu miliki. Mendaki gunung tidak harus sampai puncak, kamu bisa saja nge-camp di separuh jalur pendakian, seperti di Ranu Kumbolo yang ada di Gunung Semeru. Hidup itu seperti naik gunung. Sebelum melakukan sesuatu, kamu harus menetapkan apa tujuan hidupmu. Tidak perlu mencontoh orang lain, tetapkan sesuatu yang kamu yakin bisa capai. Serta kamu harus tahu apa yang benar-benar jadi keinginanmu yang akan membuatmu bahagia.
2. Siapkan rencana. Mulai semua peralatan dan kondisi tubuh demi mampu mencapai target yang ingin kamu gapai.
Mendaki gunung tak sama dengan berwisata ke taman hiburan. Medan dan situasi yang akan kamu lewati sangat sulit dan tak tertebak. Untuk itu kamu perlu perencanaan yang matang. Mulai dari menentukan waktu keberangkatan, jalur pendakian, titik tempat istirahat, persiapan semua perlengkapan dan memastikan kondisi tubuh yang fit. Mendaki tanpa rencana yang matang bisa membunuhmu, jadi ini bukan perkara main-main. Dalam menjalani hidup pun begitu. Kita harus selalu memulai langkah dengan perencanaan matang agar semua berjalan dengan baik-baik saja.
3. Kamu bisa mendaki sendirian, namun akan lebih baik jika kamu berjalan bersama teman.
Medan dan situasi yang berat akan terasa lebih ringan kalau kamu memiliki teman seperjalanan. Alangkah baiknya kamu mencari teman yang mau mendaki bersamamu. Sendiri memang membuatmu melangkah lebih cepat, namun bersama teman akan membuatmu melangkah lebih jauh. Begitu pula dengan hidup. Meski kamu merasa bisa jalan sendirian, percayalah kamu tetap butuh teman atau pendamping untuk menjalani hidup.
4. Kamu akan menyadari bahwa ini bukan tentang menaklukan gunung, tapi menaklukan diri sendiri.
Tantangan dan situasi yang berat akan membuatmu berpikir untuk menyerah. Kelelahan, oksigen yang menipis dan hawa yang dingin, alasan yang cukup bagimu untuk menyerah. Kamu akan sadar, bahwa mendaki bukan tentang menaklukan alam, tapi menaklukan diri sendiri. Begitu pula dengan hidup. Menjadi hebat bukan tentang menaklukkan dunia dan seisinya, tapi menaklukan ego diri sendiri dan menguasai diri.
5. Mencapai puncak tujuan butuh perjuangan dan pengorbanan. Bukankah perjalanan hidup juga begitu?
Puncak gunung yang jadi tujuanmu mendaki membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Setiap pendaki pasti merasakan hal ini. Tak ada pesawat atau kendaraan yang memudahkan perjalanan. Sama dengan perjalanan hidup. Tidak ada yang instan di dunia ini. Jika kamu ingin mencapai tujuanmu, kamu harus berusaha dan berjuang untuk ke sana. Akan selalu ada banyak halangan dan rintangan yang harus kamu lewati untuk mencapai puncak kesuksesan.
6. Jika kamu ingin mendapatkan atau melihat sesuatu yang mengagumkan, keluarlah dari zona nyaman.
Gunung bukan merupakan zona nyaman bagi setiap orang. Perjalanan ke puncak gunung dan mendapatkan pemandangan indah itu butuh proses yang tak gampang. Mendaki gunung menunjukkan kamu berani keluar dari zona nyaman dan meninggalkan kemudahan hidup saat di perkotaan. Sama dengan menjalani hidup. Kesuksesan selalu datang bagi orang yang berani keluar dari zona nyaman. Kesuksesan adalah milik orang yang menerima dan melewati tantangan.
7. Ketahuilah, tubuh kita bukan mesin. Sesekali kita butuh istirahat sejenak.
Saat mendaki gunung kamu akan tahu ada batasan bagi tubuh manusia untuk beraktivitas. Agar perjalananmu bisa sampai puncak, kamu butuh istirahat untuk mengisi ulang energimu. Begitu pula dalam hidup, di sela-sela kesibukanmu bekerja atau kuliah, kamu butuh mengistirahatkan tubuhmu. Bisa juga liburan, main sama teman-teman atau bercengkrama dengan keluarga. Karena memang, tanpa "istirahat" hidupmu justru tak akan bahagia.
8. Naik gunung membuatmu sadar, ada banyak orang baik di dunia ini yang masih mau menolong.
Saat mendaki gunung, kamu akan menemui dan berpapasan dengan beragam karakter manusia. Namun begitu, satu hal yang pasti bahwa ketika kamu dalam situasi sulit, akan ada orang yang menolong dan membantumu. Entah menawarkan minuman atau hanya memberikan support padamu. Sama halnya dengan hidup. Dunia ini masih banyak orang baik yang akan menemani perjalanan hidupmu. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang baik dan peduli. Apalagi, jika kamu juga baik pada orang lain.
9. Kamu akan merasa kecil dan tak berdaya setelah sampai di puncak gunung.
Ketika sampai di puncak, ada rasa bahagia di hati. Kamu berhasil melewati semua rintangan untuk sampai di sini. Rasa puas ini hanya akan berlangsung beberapa menit, berikutnya kamu akan sadar bahwa kamu hanyalah titik kecil di dunia yang begitu besar dan luas. Ada rasa syukur atas semua nikmat yang diberikan Tuhan.
10. Kamu memahami makna pulang ke rumah. Keluarga adalah segalanya.
Tujuan mendaki gunung bukanlah mencapai puncak, namun pulang ke rumah dengan selamat. Selama di gunung kamu akan sadar, bahwa rumah adalah tempat terbaik yang memberimu perlindungan dan kehangatan, hal yang tidak kamu dapat selama di gunung. Ini akan membuatmu lebih menghargai arti rumah, selalu berusaha untuk pulang ke rumah, tempatmu berasal. Jadi apapun kamu nanti, keluarga adalah tempat kembali. Mendaki gunung sama dengan menjalani hidup. Kamu butuh kerendahan hati, konsistensi, strategi dan keteguhan niat untuk sampai pada apa yang kamu inginkan.
FILOSOFI HIKING
KATA-KATA BIJAK SANG PENDAKI
Hobby Mendaki Gunung, tapi perlengkapannya masih sewa atau pinjam
hobby mendaki gunung, tapi perlengkapannya masih sewa atau pinjam, berikut tata cara meminjam barang tersebut : - Pertama, yakinlah barang yang akan kita pinjam itu sesuai fungsi yang akan kita gunakan dilapangan atau tidak. Jangan sampai barang tersebut hanya akan menjadi beban perjalanan semata tanpa digunakan secara maksimal. - Gunakanlah bahasa yang santun dan tidak memaksa. It’s important to make a great first impressions, salah satunya ya seperti itu. Bagaimana kita mau percaya untuk meminjamkan barang kita kalau bahasa yang mereka gunakanpun tidak enak didengar oleh kita. - Setelah terjadi kesepakatan antara sang pemilik dan sang peminjam barang selanjutnya pastikan bersama-sama tentang kondisi barang, coba mulai cek bagian per bagian untuk mengamati kondisi awal barang yang nantinya akan kita pinjam. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah barang selesai kita pinjam, misalnya barang rusak sebelum dipakai, akan tetapi sama-sama tidak teliti waktu meminjamkannya dan meminjamnya nanti terkesan kita tidak merawatnya. Hal ini penting untuk sang peminjam barang dan yang memberi pinjaman. Yang meminjamkan juga harus jujur akan kondisi barang sebenarnya kalau memang di awal sebenarnya sudah terdapat kerusakan pada barangnya. - Sebelum dibawa, cobalah cek cara pengoperasian barangnya. Jika kita belum tau dengan baik cara mengoprasikan barangnya ataupun kita menebak-nebak saja, sebaiknya kita tanya kepada sang pemilik biar nantinya di lapangan kita bisa langsung sigap menggunakannya dan untuk menghindari barang rusak karena ketidakjelian kita tentang cara kerja pengoprasian barang tersebut. GAK USAH MALU! - Setelah barang dibawa, berarti barang tersebut 100% tanggung jawab kita si peminjam. Gunakanlah semestinya seperti yang sudah digambarkan si pemilik tadi dan gunakanlah seapik mungkin. Namanya kita main di alam terbuka pasti tidak terlepas dari debu dan kotoran. Untuk itu setelah kita memakainya usahakan kembali dengan bersih seperti semula. Barang-barang yang kita pinjam terkadang punya pengkhususan dalam mencuci atau merawatnya, untuk itu dari awal kita semestinya sudah cari tau tentang cara-cara yang benar mencuci atau merawat perlengkapan yang kita pinjam. Bisa bertanya kepada si pemilik atau bisa juga mencari informasi di tempat lain. Kita sudah diberikan kepercayaan untuk memakai dan menjaga barang teman kita sendiri, alangkah baiknya dan semestinya kita berkewajiban untuk menuang kepercayaan itu kembali tanpa diminta. - Dalam kondisi barang yang kita pinjam itu dilapangan ternyata terjadi kerusakan ataupun hilang, segera beritahukan kepada sang pemilik tentang kondisi di lapangan. Jelaskan dengan cara yang santun, sopan dan tanamkan dalam diri bahwa kita berkewajiban untuk menggantinya atau memperbaikinya tanpa diminta oleh sang pemilik.
10 PENDAKI TERNAMA DI DUNIA
MANFAAT MENDAKI GUNUNG BAGI KESEHATAN
BERIKUT INI MANFAAT MENDAKI GUNUNG
Berikut ini manfaat mendaki gunung, diantaranya :
1. Meningkatkan kapasitas kerja jantung dan paru-paru Mendaki gunung memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Manfaat kesehatan dari mendaki gunung yang pertama adalah dapat meningkatkan kapasitas kerja dari jantung dan paru-paru. Dengan kata lain, mendaki gunung dapat memperkuat jantung dan paru-paru kita. Hal ini disebabkan oleh kegiatan mendaki gunung yang membutuhkan tenagA yang besar, yang akan membentuk kekuatan dari jantung dan paru-paru. Dengan meningkatnya kapasitas kerja dari organ tersebut, maka anda akan : - Memperkecil resiko serangan jantung dan stroke - Mengoptimalkan supali oksigen dan peredaran darah - Terhindar dari berbagai macam penyakit
2. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh Manfaat mendaki gunung juga sangat baik untuk menjaga dan meningkatkan stamina serta daya tahan tubuh anda. dengan mendaki, maka anda pastinya membutuhkan stamina dan daya tahan tubuh yang lebih, sehingga dengan seringnya anda melakukan pendakian, daya tahan tubuh dan stamina anda akan tetap terjaga, dan malahan semakin meningkat.
3. Menjaga kesehatan tubuh Mendaki juga dapat menjaga kesehatan tubuh. Selain karena kapasitas kerja jantung dan paru-paru yang meningkat, serta stamina dan daya tahan tubuh yang terjaga, mendaki gunung juga dapat menjaga kesehatan tubuh. Karena udara yang anda hirup masih jauh dari racun polusi udara yang ada di daerah perkotaan.
4. Memperkuat otot-otot kaki Tidak dapat dipungkiri kegiatan mendaki yang bisa anda lakukan secara rutin, pastinya akan memperkuat otot kaki, dan juga dapat berpengaruh pada kekuatan tulang tulang anda, sehingga mampu memperkecil resiko terkena osteoporosis.
5. Sebagai media olahraga Manfaat mendaki gunung bagi tubuh juga sebagai salah satu kegiatan untuk berolahraga, terutama bagi mereka yang senang dengan kegiatan-kegiatan di alam. Biasanya kegiatan olahraganya berupa berlari naik turun gunung.
6. Mendekatkan diri pada alam Kegiatan mendaki biasanya dikaitkan dengan mendaki gunung. Biasanya, gunung memiliki lingkungan dan ekosistem yang masih alami dan indah. Sehingga bagi anda yang sedang mencari ketenangan dalam suasana alam, kegiatan mendaki sangatlah cocok bagi anda.
7. Memberikan pengalaman baru Mendaki juga akan memberikan pengalaman baru bagi anda, baik itu pengalaman secara fisik, maupun pengalaman secara spiritual. Saat mendaki gunung, mungkin anda akan bertemu banyak hal yang tidak terduga, yang pastinya akan menambah pengalaman anda.
8. Menambah relasi dengan orang lain Biasanya kegiatan mendaki dilakukan tidak sendirian. Dan apabila melakukannya sendirian, biasanya di tengah jalan pendakian anda akan bertemu dengan pendaki lain ketika sedang beristirahat. Hal ini lah yang akan membantu anda dalam menambah relasi dengan orang baru ketika mendaki.
9. Menurunkan berat badan Ya, tentu saja manfaat mendaki gunung bagi kesehatan dapat menjadi salah satu metode olahraga paling ampuh untuk menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan karena kalori yang terbakar ketika anda melakukan kegiatan pendakian sangatlah besar.
10. Sebagai pemuasan dari hobi Beberapa orang menganggap mendaki merupakan hobi dan tujuan hidup. Jadi dengan mendaki berbagai gunung yang ada, hal ini akan sangat memuaskan kebutuhan diri mereka akan hobi dan tujuan hidup. Dengan tercapainya kepuasan, maka kualitas hidup seseorang akan menjadi lebih baik.
11. Menambah ilmu pengetahuan Dengan mendaki, anda akan belajar mengenal alam, melalui tanda – tanda alam yang muncul, seperti arah angin, arah matahari, dan juga tanda – tanda lain seperti jejak binatang liar dan sebagainya. Dengan ini, maka ilmu pengetahuan yang anda miliki akan semakin bertambah dan dapat anda aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
12. Belajar hidup secara mandiri Dengan mendaki, itu berarti kita hanya akan mengandalkan perbekalan, insting dan juga kondisi alam sekitar kita untuk bertahan hidup, terutama ketika mendaki daerah-daerah yang cukup ekstrim. Maka dari itu, manfaat mendaki gunung dapat mengajarkan kita untuk belajar hidup mandiri dan bertahan tanpa bantuan teknologi canggih.
13. Membentuk mental dan pikiran yang kuat dan sehat Mendaki juga sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter, mental dan pikiran yang kuat serta tegas. Dalam mendaki dibutuhkan keahlian dalam hal pengelolaan insting, dan juga pengelolaan emosi yang baik. Dengan seringnya melakukan kegiatan mendaki, maka pengelolaan insting dan emosi akan terasah dengan baik, dan akan berpengaruh pada mental dan pikiran yang sehat dan kuat.
14. Relaksasi dan hiburan Anda juga dapat memanfaatkan kegiatan mendaki sebagai salah satu media dalam mencari relaksasi dan hiburan. Bagi anda yang sudah penat dengan kehidupan kota yang memberikan banyak tekanan, maka anda dapat mendapatkan relaksasi dan hiburan anda melalui kegiatan mendaki.
FILOSOFI JANGAN BERKEMAH DI WILAYAH BERBAHAYA
FILOSOFI JANGAN BERKEMAH DI WILAYAH BERBAHAYA
Berkemah ? apa-apaan ini ? apa sih hubungannya dengan strategi? Memangnya kita mau santai-santai gitu? Tunggu dahulu kawan kalimat ini mengandung filosofi penting bukan hanya soal wisata dan bobo-bobo. Namun mengandung unsur utama dalam strategi bisnis dan pertempuran bahkan sangat bermanfaat dalam kehidupan nyata kita sehari-hari.
" Ketika berada dimedan berbahaya, anda tidak boleh berkemah "
MEdan berbahaya dapat diartikan antara alain berbagai macam hal yang sewaktu-waktu dapat mengancam atau menjatuhkan anda. Kalau tetangga anda kena PHK atau gulung tikar, itu namanya resesi. Sebaliknya, kalau kita sendiri kena PHK atau gulung tikar alias bangkrut, itu namanya depresi. Status dalam situasi tersebut merupakan suatu ancaman besar.
Dalam situasi penuh ancaman tersebut kita tidak boleh larut dalam kekecewaan, putus harapan, dan berhenti bertindak. Ibaratnya, kita malah mendirikan kemah ditengah-tengah medan berbahaya. Tindakan seperti itu hanya akan membuat kita lengah.
ETIKA BERPETUALANG DI ALAM BEBAS
Etika Berpetualang di Alam Bebas
Berpetualang di alam bebas memang bisa memberikan pelajaran kehidupan yang berharga bagi kita. Tapi tidak lantas berpetualang di alam bebas itu tanpa aturan. Sering saya, mungkin anda juga, melihat coretan-coretan yang kerap tertulis di batu-batu, pepohonan, terpampang di plat-plat di tempat-tempat wisata alam atau puncak gunung. Belum lagi bungkus permen, makanan, mie, trash bag, dan sampah-sampah lain yang berceceran dimana-mana.
Tindakan Vandalisme dengan tujuan apapun (kenang-kenangan, pamer, dst), tidak patut untuk dilakukan apalagi oleh seseorang yang mengaku sebagai pecinta alam.
Etika yang harus kita jaga dalam berpetualang sering tertulis di pintu masuk resmi (mis: TNGP Cisarua). Tertulis dengan jelas dalam bahasa Inggris dan Indonesia, “Take Nothing But Picture, Leave Nothing But Footprint, Kill Nothing But Time”. Dalam bahasa kita berarti “jangan mengambil apapun selain gambar (photo), jangan meninggalkan apapun selain kenangan, jangan membunuh apapun kecuali waktu.”
Jelas sekali bukan etika yang harus kita jaga saat berkegiatan di alam bebas. Jika kita pernah melakukan kesalahan di waktu dulu jangan lah diulangi kesalahan yang sama. Mari menjadi petualang yang beretika dan bernorma.
Salam Rimba Raya Lestari..
MENCARI NILAI FILOSOFI DI ALAM BEBAS
Mencari Nilai Filosofi di Alam Bebas
Alam bebas yang luas, indah, bahkan mematikan ini tidak diciptakan sia-sia oleh Allah SWT. Perkembangan peradaban manusia diawali dengan interaksi langsung dengan alam, baik secara fisik ataupun spiritual. Jika kita mau merunut ke belakang, manusia purba mengawali hidup di jaman batu dengan hanya bergantung dari alam. Semua peralatan hidup mereka berasal dari alam. Kapak batu, perahu, sampai membuat api. Bahkan dulu nenek moyang kita memuja batu dan alam. Ini adalah tanda bagaimana mereka sangat bergantung dari alam.
Dalam dunia modern, kegiatan hiking, camping, caving, atau jenis kegiatan bernuansa alam lainnya dijadikan sebagai sarana pelepas stress. Disebutkan bahwa kepuasan yang dihasilkan dari kegiatan alam bebas secara psikologis akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak seseorang. Ini adalah beberapa kisah tentang beberapa penggelut alam bebas .
Seorang Amerika dan tiga orang Selandia Baru merencanakan sebuah petualangan besar menyeberangi lautan Pasifik dengan menggunakan kapal kecil semi tradisional bernama “Rose Noelec” tanpa dilengkapi peralatan komunikasi modern. Artinya, mereka hanya membawa peralatan navigasi dan komunikasi sederhana dan selebihnya adalah insting! Mereka bertolak dari Selandia Baru menuju Tonga dengan rencana perjalanan sekitar 3-4 minggu. Mereka dinyatakan hilang setelah tidak juga muncul pada tanggal seharusnya mereka sampai di finish. Ternyata dalam perjalanan, mereka dihadang badai dan ombak besar sehingga mereka terdampar selama 132 hari (4,5 bulan) di kepulauan karang Great Barrier Reef. Selama itu mereka hanya mendapatkan air tawar dari menampung air hujan yang kadang-kadang turun. Dua bulan pertama mereka masih bisa tahan dengan jumlah bekal makanan yang mereka bawa tetapi selebihnya hanya mengandalkan hasil tangkapan yang seadanya. Dalam derita seberat itu, menurut mereka, bukan perasaan lapar dan haus yang paling membebani tetapi memprtahankan semangat untuk hiduplah yang benar-benar membuatmereka tersiksa. Kunci keberhasilan mereka bertahan hidup hanya berdasarkan pelajaran how to survive the spirit of live dari sekeliling mereka saat itu. Setelah masa trauma dari petualangan dramatik itu berhasil dilewati oleh mereka, mereka menuliskan petualangannya dalam sebuah buku yang kemudian menjadi best seller dan mereka juga sukses menerapkan manajemen ‘alam bebas’ untuk perusahaan konsultan pelayaran yang mereka dirikan.
Dr. Junichiro Itani, seorang ahli primata dari Jepang sedang mengadakan ekspedisi ilmiah tentang primata di pedalaman Rep. Congo (hutan tropis terluas kedua di dunia). Satu waktu beliau mengamati kebiasaan hidup salah satu suku terasing dalam hal berburu zebra (makanan kebesaran suku ini). Mereka berkelompok sesuai kedekatan garis ikatan darahnya. Begitu satu kelompok berhasil melumpuhkan satu buruan, saat itulah semua kelompok berhenti berburu dan pulang sambil bersorak gembira. Metoda dan situasi perburuan saat itu sebenarnya sangat memungkinkan untuk mendapatkan lebih dari satu zebra. Ritual perburuan diakhiri dengan pembagian hasil dengan tata cara bahwa kelompok yang berhasil, mendapatkan bagian yang paling banyak dan sisanya dibagikan ke semua kelompok dengan porsi yang berbeda sesuai kedekatan/garis ikatan darah. Saat Itani menanyakan kepada kelompok yang mendapatkan bagian kecil tentang kenapa mereka tidak melanjutkan perburuan sampai mendapatkan juga, mereka menjawab ‘Porsi kami memang kecil, tetapi semua itu cukup sampai perburuan selanjutnya dilaksanakan. Mungkin pada kesempatan lain keberuntungan ini akan berbalik dan berpihak kepada pada kelompok kami.’
Satu jawaban yang sangat indah dan mungkin tidak akan pernah ditemukan lagi di jaman sekarang ini. Kepatuhan pada hukum adat dan kebersamaan mereka begitu mengagumkan. Bahkan Itani menyimpulkan bahwa penduduk primitif ternyata sangat bijak mengikuti alur hukum rimba yang dalam beberapa aspek bahkan lebih maju dibandingkan tatanan yang ada di kehidupan modern. Satu landasan hukum dasar yang bahkan sangat ditaati oleh komunitas simpanse. ( Kazuo Inamori, Kegairahan Mencapai Sukses).
Dari dua kisah diatas, dapat ditarik nilai filosofis dari kegiatan alam bebas. Pertama, di alam bebas bisa didapatkan nilai-nilai luhur yang masih convertible diterapkan di era modern. Kedua, bangsa dari Negara maju ternyata lebih cerdik untuk belajar kembali ke alam untuk kenyamanan hidupnya. Kazuo Inamori, pengarang buku Kegairahan Mencapai Sukses, adalah salah seorang pengusaha tersukses di Jepang (Pemilik Kyocera Corp. dan Nippon Irridium) dimana konsep hidup dan manajemen perusahaannya lebih banyak lahir dari hal sederhana yang dia alami dan amati saat berinteraksi dengan alam bebas.
Dari pengalaman menarik di atas, bisa didapat pelajaran bahwa ketekunan menggeluti kegiatan alam bebas seharusnya bisa membentuk kita lebih kreatif dalam menyikapi berbagai hal, utamanya kesulitan hidup. Selain itu juga membuat manusia menjadi lebih capable to survive.
SALAM RIMBA RAYA LESTARI
MENGETAHUI TANDA-TANDA ALAM
"MENGETAHUI TANDA TANDA ALAM"
Dalam suatu perjalanan, kita juga perlu mengetahui dan mempelajari berbagai tanda-tanda alam yang sangat berguna untuk mengetahui perubahan cuaca. berikut Beberapa tanda-tanda alam yang perlu kita ketahui adalah:
1. KABUT
Bila terdapat kabut tipis dan merata yang membumbung tinggi ke atas, berarti kurangnya uap air di udara dan itu menandakan cuaca akan selalu baik. Cuaca yang terang benderang di pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarinnya turun hujan. Sedangkan langit yang ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari, menandakan cuaca baik.
Jika ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedangkan di gunung-gunung menandakan akan turunnya hujan. Udara sejuk dan ada embun di pagi hari, menunjukkan bahwa cuaca baik tapi panas dan kering, biasanya hujan akan turun di siang hari.
2. AWAN
Jika langit diliputi awan tebal dan gelap menandakan akan turun hujan yang deras.
3. MATAHARI
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman, bertanda akan ada hujan, tapi jika berwarna bersih dan terang cuaca bertanda baik.
Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, jika warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda akan hujan lebat.
Jika matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda akan ada hujan, tetapi bila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda cuaca baik. Warna merah pada matahari terbenam berarti akan terjadi angin yang cukup kencang.
4. BINTANG
Apabila pada malam hari di langit cahaya bintang terang sekali maka sudah dipastikan bahwa pada malam itu cuaca akan cerah, sedang bila cahayanya nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5. BULAN
Bulan terlihat terang dan bersinar cerah menandakan cuaca akan baik, tapi bila bulan diliputi awan gefap di sekelilingnya, berarti hujan akan turun. Sedangkan jika ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan menandakan tidak ada ketentuan cuaca pada malam itu.
6. HEWAN
Keadaan atau perubahan cuaca, juga bisa kita amati dari tingkah laku binatang.
Jika kita perhatikan, naluri binatang yang berhubungan dengan cuaca akan membuat kita tercengang dan semakin menunjukkan pada kita betapa besar karya Tuhan Yang Maha Esa yang mengatur mahluk hidup dengan segala kelebihan dan kekurangannya. dan itu semua akan kita bahas di share berikutnya ya
salam rimba salam lestari
TANDA-TANDA CUACA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HEWAN
Tanda-tanda cuaca yang berhubungan dengan hewan antara lain:
1. Laba-Laba
Laba-laba akan bersembunyi bila cuaca akan buruk dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik
2. Semut
Semut akan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi mereka akan keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.
3. Lebah/Tawon
Pada cuaca baik, lebah/tawon akan berterbangan jauh dari sarangnya. Hal ini bisa kita perhatikan dengan melihat kosong atau tidaknya sarang lebah.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan, lalat akan tetap hinggap di tembok/ dinding, sedangkan pada cuaca cerah lalat akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk
Nyamuk apabila di pagi hari mengganggu atau menggigit kita, menandakan akan turunnya hujan. Sedangkan jika pada waktu matahari terbenam/magrib, nyamuk berterbangan kesana kemari dan secara berkelompok menadakan cuaca cerah/baik. Tetapi jika selalu berterbangan di tempat yang gelap di dalam bayang-bayang, bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing
Apabila cacing pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan datang hujan. Tetapi bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan turun lama.
7. Lintah
Untuk mengetahui suatu keadaan cuaca dengan menggunakan lintah, kita dapat buat Barometer dari seekor lintah yang diletakan di dalam gelas berisi air.
Jika Lintah melekat pada gelas di atas permukaan air maka bertanda cuaca akan tetap baik. Sedangkan bila !intah terus berdiam di dasar gelas, menandakan cuaca akan buruk dalam waktu yang lama. Tapi jika Lintah melekat erat-erat di gelas sedangkan ekornya digerak-gerakan sekeras-kerasnya, maka akan datang badai topan.
8. Siput
Pada cuaca yang baik, Siput akan merayap dengan tenang, sedangkan bila cuaca buruk Siput akan merayap dengan cepat.
9. Ikan
Ikan akan melompat-lompat di atas permukaan air jika cuaca akan buruk / hujan.
10. Katak
Katak/kodok akan berdiam di dalam air bila cuaca akan buruk, tetapi bila cuaca akan baik Katak akan duduk-duduk di tepi kolam Sedangkan jika pada malam hari di musim kemarau dimana cuacanya baik tetapi katak tidak menyanyi, menandakan akan datangnya cuaca buruk.
11. Ayam
Ayam akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan menandakan hujan tidak akan berlangsung lama, sedangkan jika berteduh hujan akan berlangsung lama. Jika ayam selalu mencakarcakar tanah berarti hujan akan datang.
12. Bebek/Angsa
Bebek/Angsa akan nampak tidak tenang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
13. Burung Kepinis
Burung Kepinis akan terbang tinggi sekali jika cuaca akan baik, karena serangga makanannya juga terbang tinggi. Tetapi bila terbangnya rendah menandakan cuaca akan buruk.
Pada pagi hari dengan cuaca buruk, Burung Kepinis akan tinggal diam dalam sarangnya.
14. Kambing
Apabila kita mencium bau badan kambing dari jarak yang lebih jauh dari biasanya, menandakan akan turun hujan.
15. Kelelawar
Kelelawar akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari tetapi bila berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
16. Burung Gagak
Jika hujan akan turun, burung Gagak akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
Quote:
Tanda-tanda lain jika cuaca akan buruk :
1. Kucing akan duduk membelakangi api, sambil mengusap-ngusap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila Anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulang.
3. Burung-burung membasahi bulu-bulunya dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5. Burung-burung laut terbang menuju daratan
BELAJAR HIDUP DARI SEBUAH API UNGGUN
Belajar Hidup Dari Sebuah Api Unggun
Menerangi tapi tidak melelehkan. Menghangatkan tapi tidak meludeskan. Menawarkan percik percik api tapi berbentuk semangat.
Apa syaratnya jika ingin menjadi seorang pendaki? Syarat paling dasar adalah kemauan. Katakanlah kita ahli dalam bidang perapian. Tapi jika kita tidak punya kemauan untuk membuat api unggun, maka jangan harap kita akan bisa menikmati hangatnya.
Setelah kemauan, hal paling vital yang harus kita miliki adalah pemantik api. Ya, kita harus memiliki sesuatu yang bisa mengundang datangnya api. Kenapa harus api? Karena bukan api unggun namanya jika tidak ada api, hehe.
Api identik dengan semangat. Dan itu yang harus dimiliki oleh seorang pendaki
Oke, kemauan sudah ada dan pemantik api sudah tergenggam. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mengumpulkan ranting ranting kering, itu jawabannya. Kita susun sedemikian rupa lalu kita nyalakan. Maka jadilah api unggun.
Mendakipun demikian. Kita butuh semangat untuk kemudian kita susun semuanya hingga menjadi sebuah kekuatan. Sesederhana itu saja.
seperti yang kita tahu, hanya api kecil yang bisa kita jadikan teman. Begitu juga dengan jika kita membuat api unggun. Kita harus membuat batasan batasan untuk memastikan api tidak menjalar. mendaki juga seperti itu. Kita harus mampu memanage proses perjalanan kita menjadi seefisien mungkin. Menentukan waktu mendaki misalnya.
Sebuah pelajaran lagi yang bisa kita petik dari filosofi api unggun adalah tentang konsekuensi. Berani membuat api unggun berarti berani menanam pohon. Kenapa demikian? Karena api unggun berbanding dengan penggunaan ranting dan kayu. Dan itu semua berasal dari pohon. Tidak mencampur api unggun dengan sampah yang menghasilkan asap tidak sedap
FILOSOFI DARI SEBUAH TENDA
FILOSOFI DARI SEBUAH TENDA
Setiap orang pasti punya seperkumpulan orang-orang, membentuk sebuah grup yang kerjaannya tiap hari saling hina-hinaan satu sama lain, tapi kompak kalo lagi ngehina orang lain. Dan untuk menjadi sebuah group yang solid, orang-orang didalamnya harus mengikuti filosofi tenda.
Apa itu filosofi tenda? Bayangkan kamu lagi pergi camping. Untuk memasang sebuah tenda, kamu pasti butuh beberapa alat dan bahan. Jika ada salah satu alat atau bahan yang hilang, tenda itu tidak dapat berdiri kokoh. Sama halnya dengan sebuah group pertemanan, dibutuhkan orang-orang yang fungsinya berbeda-beda, membentuk sebuah group yang kokoh.
1. Kain
Kain yang membentuk sebuah tenda. Jadi, teman macam kain ini yang membentuk sebuah group, arah tujuan geng tersebut kemana. Teman macam kain ini juga yang merepresentasikan groupnya. Bisa diistilahkan sebagai ‘ketua group’. Contohnya kalau ada group wanita semua, nah yang paling cantik itu yang jadi kain atau ketua group.
2. Paku
Paku membuat tenda melekat di tanah, sehingga tenda tidak rubuh atau terbawa angin. Teman macam paku adalah orang yang membuat anggota-anggota di group itu solid dan tetap lekat satu sama lain. Biasanya teman macam paku ini yang paling extrovert di grup, paling suka membuka pembicaraan dan berinteraksi dengan teman segengnya.
3. Tali
Tali menopang tenda, dan memberikan support agar bisa terbentuk bentuk tenda. Teman macam tali selalu berpikir positif, dan memberikan support bagi teman-temannya satu group. Group yang bagus adalah group yang isinya orang-orang bahagia, kan?
4. Kasur / sleeping bag
Tidur di tenda tidak akan nyaman kalau tidak ada kasurnya. Pas bangun nanti, badan bisa pegal-pegal dan sakit semua. Teman macam kasur ini adalah orang yang bisa membuat semua teman-teman segroupnya merasa nyaman berada di geng tersebut. Biasanya, orang ini adalah yang paling enak dipandang, atau yang punya selera humor paling gila.
5. Garam
Seringkali garam dipandang sebelah mata karena letaknya yang di luar tenda, padahal memiliki fungsi penting dalam tenda itu. Garam mengusir dan melindungi dari binatang buas yang ingin masuk ke dalam tenda tersebut. Teman macam garam adalah orang yang melindungi group dari serangan luar. Dia yang akan maju pertama kali untuk membela groupnya sendiri.
6. Tenda rusak yang udah ditinggalkan, nggak dipake lagi.
Siapa lagi ini kalau bukan, mantan.
Tidak dapat dipungkiri lagi, sifat orang itu berbeda-beda. Dalam membentuk sebuah group yang kompak, sifat-sifat itu harus disatukan untuk saling melengkapi, bukannya untuk membeda-bedakan orang. Jadi, jangan cuma berteman dengan orang yang sifatnya sama, tapi keluarlah dan cari teman-teman yang unik
TEKHNIK BERJALAN UNTUK MENDAKI DAN MENURUNI PEGUNUNGAN
Teknik Berjalan Untuk Mendaki dan Menuruni Pegunungan
Berjalan, mungkin tidak begitu diperhatikan oleh kebanyakan orang, karena setiap hari dilakukan dari mulai kecil mulai berjalan hingga dewasa. Tetapi, musibah saat pendakian gunung justru datang pada kaki, alat manusia untuk berjalan. Mengapa? Cara berjalan yang salah bisa menyebabkan kaki cepat lelah, lecet hingga bengkak karena salah tumpuan.
Usahakan berjalan dengan badan lurus untuk menyeimbangkan badan atas dan bawah. Pusatkan beban di area pinggang, bukan pundak. Selalu bertumpu pada tumit saat kaki mendarat, kaki harus sedikit membengkok dengan santai, tidak boleh lurus, dan jatuh sejajar dengan badan.
Mengambil jarak langkah yang terlalu lebar dari badan sangat tidak disarankan karena akan beresiko cedera lebih besar dan menguras energi.
Saat kaki telah mendarat sepenuhnya, maka berat tubuh akan bertumpu pada seluruh permukaan kaki sebelum memulai untuk melangkah pergi.
Tumpuan berat kini akan beralih pada kaki sebelah, dimana kaki Anda yang akan melangkah maju menjadi tuas yang kuat untuk mendorong tubuh kedepan, gunakan kelima jari kaki Anda untuk mencengkeram pijakan sehingga keseimbangan melangkah akan didapat. Lakukan hal ini dengan perlahan, tidak terburu – buru yang mengakibatkan kaki bekerja terlalu keras yang dapat berujung pada cedera.
Saat berjalan usahkan tangan tetap berada disamping badan, bukan di depan pundak. Lebih baik lagi bila menggunakan Trekking Pole saat medan yang ditempuh cukup sulit untuk membantu memudahkan tumpuan beban pada tubuh.
Selanjutnya adalah ketika berjalan pada tanjakan naik.
Tetap gunakan langkah sedang yang sejajar dengan badan atas, tidak membungkuk. Posisi badan agak bersandar kedepan, tapi tidak membungkuk. Porsi banyaknya Anda bersandar adalah tergantung dari sudut kemiringan medan.
Buat gerakan mendorong kedepan dengan kaki belakang yang lurus, sedang kaki depan menapak perlahan. Bila Anda menggunakantrekking pole, tempatkan pada samping badan Anda, tidak didepan, tidak juga terlalu jauh, untuk menstabilkan keseimbangan badan saat melangkah.
Saat menuruni tanjakan, tetap gunakan tumit dahulu saat mendarat dengan kaki yang dibengkokan perlahan, tidak lurus. Hal ini untuk menghindari terjadinya cedera pada sendi lutut.
Bila Anda menggunakan Trekking Pole, panjangkan jangkauannya untuk memudahkan tumpuan badan saat menuruni tanjakan. Hindari juga kebiasaan memutar engkel kaki dengan tujuan menyesuaikan kaki dengan medan. Berjalan sejajar saja sudah cukup.
Memang setiap saat kita menggunakan kaki untuk berjalan, tapi ketika melakukan pendakian, medan yang ditempuh sangat berbeda, bukan jalan yang halus terus menerus.
Lebih penting lagi untuk memilih sepatu yang benar – benar sesuai untuk trek yang ditempuh. Sepatu dengan bantalan tumit yang empuk dan ringan adalah paling baik.
Kaki juga harus tetap bernapas untuk menghindari jamur dan luka. Gunakan kaus kaki saat melakukan perjalanan, dan segera lepas ketika sudah sampai tempat tujuan, lalu jemur sebentar untuk menghilangkan bau dan jangan lupa bersihkan kaki.
TIPS PENDAKIAN MALAM
Tips Pendakian Malam
Ada aturan tak tertulis yang mengatakan, hentikan semua aktivitas pendakian saat hari mulai gelap. Namun kadangkala, kita terpaksa harus melanjutkan pendakian karena alasan keterlambatan dari target waktu yang direncanakan, atau karena tak ada shelter yang bisa dipakai untuk mendirikan tenda saat hari mulai beranjak gelap. Dengan kondisi tersebut, otomatis kita harus terus melaju dengan bantuan penerangan dari headlamp yang kita bawa. Memangnya kenapa sih kita tak boleh mendaki malam? Sebenarnya bukan tidak boleh, hanya saja mendaki saat malam itu mengandung terlalu banyak resiko dan bahaya, yang dalam aturan pendakian sangat penting untuk diminimalisir atau bahkan kalau bisa dihilangkan, sehingga lebih baik segala kegiatan pendakian dilakukan saat terang. Kan ada headlamp sebagai alat bantu penerangan? Seterang-terangnya cahaya yang dihasilkan headlamp saat mendaki malam, tentunya masih tetap membatasi pandangan yang bisa kita lihat, pergerakan kita pun otomatis bakal menjadi sangat terbatas, hal ini akan mengurangi sense kita terhadap datangnya bahaya, seperti misalnya ada longsoran batu yang jatuh dari atas.
Namun, bagi beberapa pendaki yang telah berpengalaman, mendaki malam seringkali menjadi hal menarik yang bisa dilakukan, asalkan kita telah melakukan berbagai persiapan ekstra untuk meminimalisir segala resiko, dan juga cukup menguasai medan pendakian yang akan kita lalui. Tertarik untuk mencoba mendaki malam? Cobalah untuk pelajari terlebih dahulu dasar-dasar pendakian malam di bawah ini.
Mengapa Harus Coba Mendaki Malam?
Melatih Kepekaan, Karena Pendakian Malam Akan Melibatkan Lebih Banyak Indera Selain Penglihatan
Dengan terbatasnya padangan mata dalam gelap malam, indra pendengaran dan penciumanmu otomatis bakal mengambil peran yang cukup besar. Hal ini akan memberikan pengalaman baru yang sangat berharga bagi dirimu.Hal ini juga akan meningkatkan kepekaan dirimu terhadap situasi dan kondisi yang berkembang di alam sekitar.
Menikmati Langit Malam
Setiap hari, kita telah terbiasa untuk menikmati polusi cahaya yang dihasilkan oleh budaya modern perkotaan. Saat mendaki malam, kita akan terbebas dari hal tersebut, menikmati kegelapan malam dengan cahaya alami dari bintang dan rembulan akan menberikan sensasi baru nan menyenangkan.
Menghindari Dehidrasi Akibat Panasnya Sinar Mentari
Di beberapa gunung, kadangkala medan pendakian yang harus dihadapi merupakan padang savanna dan bentang alam terbuka lainnya yang mengharuskan kita untuk bersentuhan langsung dengan panasnya cahaya matahari. Hal ini tentunya bakal membuat tubuh kita cepat mengalami dehidrasi. Selain itu, terlalu banyak bersentuhan langsung dengan panasnya sinar mentari dapat merusak kesehatan kulitmu. Nah, saat mendaki malam, kamu bakal terhindar dari kesulitan-kesulitan yang disebabkan paparan sinar mentari tersebut.
Bagaimana Merencanakan Pendakian Malam?
Mulailah dengan Pendakian Berkelompok
Jika kamu belum cukup berpengalaman, jangan sekali-kali mencoba mendaki malam seorang diri, lebih baik mulailah dengan pendakian berkelompok. Dengan berkelompok, pendakian malam yang kamu lakukan bakal lebih aman, mengingat resiko bahaya yang dihadapi akan lebih meningkat dibanding melakukan pendakian di siang hari. Hal ini juga penting untuk meningkatkan mental dan keberanian, apalagi jika kamu termasuk orang yang cukup penakut, mendaki bersama banyak orang tentunya akan meningkatkan rasa aman dalam pikiranmu.
Pilihlah Jalur Pendakian yang Telah Kamu Kenali dengan Baik
Sebelum kamu menjadi cukup professional dan berpengalaman, akan lebih baik jika memilih jalur pendakian yang telah kamu kenali. Hal ini penting, karena resiko salah jalur hingga tersesat saat mendaki malam akan meningkat pesat, mengingat terbatasnya pandangan kamu saat malam. Dengan mendaki di jalur pendakian yang telah kamu kenali dengan baik, minimal kamu bakal tahu dimana posisi kamu saat sedang dalam perjalanan.
Lebih Baik Pilih Jalur yang Bersahabat
Saat mendaki malam, cobalah untuk memilih jalur pendakian yang cukup bersahabat. Jangan memaksakan diri untuk melewati jalur curam dengan pijakan yang sempit dan berbahaya. Carilah jalur alternatif yang lebih mudah untuk dilalui.
Usahakan Mendaki Malam saat Bulan Bersinar Terang
Cahaya bulan akan sangat membantu memperjelas pandangan saat malam, hal ini akan membantu kamu untuk mendapat gambaran lebih jelas tentang medan pendakian yang akan kamu hadapi jauh ke depan. Selain itu, saat bulan bersinar terang, pemandangan langit malam juga akan menjadi lebih indah untuk kamu nikmati sebagai teman perjalanan.
Pakai Headlamp
Saat memakai senter sebagai alat bantu penerangan, salah satu tanganmu otomatis tak akan bisa digunakan untuk mencari pegangan saat harus melalui medan terjal. Dengan menggunakan headlamp, kedua tanganmu akan bebas bergerak, dan cahaya yang keluar pun akan terus terfokus mengikuti kemana matamu ingin melihat. Jangan lupa juga untuk membawa baterai tambahan sebagai cadangan jika ditengah perjalanan headlamp milikmu kehabisan daya.
Hindari Kontak dengan Hewan Liar
Kebanyakan hewan hutan akan aktif bergerak di malam hari, sehingga kamu perlu lebih berhati-hati saat mendaki malam. Pastikan kamu tidak memasuki wilayah habitat mereka dengan tetap berada di jalur pendakian yang biasa dilewati manusia. Serangga juga akan cukup mengganggu perjalananmu di malam hari, maka dari itu, gunakan lotion atau semprotan anti serangga di bagian-bagian kulitmu yang terbuka.
Gunakan Pakaian Berlapis
Udara malam pastinya bakal lebih dingin dari siang, apalagi kamu berada di tempat tinggi yang memang punya suhu lebih dingin. Lebih baik jika menggunakan jaket anti angin, karena angin saat malam berhembus lebih kencang. Jaga terus suhu tubuhmu agar tetap hangat, jangan sampai hipotermia menyerang.
Saat Melakukan Pendakian Malam
Berangkat Lebih Awal
Jangan memilih waktu pendakian saat hari sudah benar-benar gelap, usahakanlah untuk pergi mendaki sebelum gelap mulai datang. Berangkat sebelum gelap akan memberikan kamu kesempatan untuk menikmati momen sunset yang biasanya menampilkan langit yang indah. Selain itu, matamu juga akan lebih punya waktu untuk beradaptasi dari mode terang ke mode gelap.
Jangan Terburu-buru, Berjalanlah dengan Santai
Jangan samakan kecepatan mendaki saat siang dengan pendakian malam yang kamu lakukan. Turunkan kecepatan berjalanmu, cobalah untuk lebih santai dan menikmati perjalanan. Mendaki dengan santai akan membuatmu lebih peka terhadap bahaya yang menghadang, seperti pohon tumbang, cabang pohon yang menggantung rendah, dan bahaya lainnya.
Jaga Jarak agar Tetap Bersama
Saat mendaki malam, setiap orang dalam kelompok pendakian harus terus bersama-sama, jaga jarak jangan sampai ada anggota kelompok yang tertinggal. Jika kamu menjadi leader perjalanan, cobalah untuk sering melihat ke belakang, pastikan tak ada anggota rombonganmu yang tercecer di belakang, karena saat mendaki malam, setiap anggota yang tertinggal akan jauh lebih mudah tersesat dan hilang arah. Selain itu, dengan tetap bersama, kondisi setiap anggota kelompok akan lebih terpantau, dan lebih mudah juga untuk saling memberi pertolongan.
Perbanyaklah Waktu Break di Tengah Perjalanan
Sekali lagi, kamu tak perlu terburu-buru saat melakukan pendakian malam. Inti dari melakukan pendakian malam adalah untuk mencari sensasi alam yang berbeda dari yang biasa kamu dapatkan saat mendaki di siang hari. Dengarkan suara merdu dari hewan-hewan hutan seperti burung dan serangga, lihatlah keindahan langit yang penuh bintang dan cahaya rembulan, dan nikmati setiap tarikan nafas di tengah kegelapan hutan saat malam.
CARA MEMBUAT API DIHUTAN DENGAN BERBAGAI MACAM METODE
Cara Membuat Api di Alam Bebas dengan Beragam Metode
Api merupakan elemen yang susah susah gampang untuk dibuat
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita tidak bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara malam di bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat.
Membuat api tidaklah semudah mengeluarkan dari telapak tangan seperti kekuatan milik negara api.
Ada 3 unsur dasar pembuat api, yaitu :
1.Sumber api
Anda bisa menggunakan korek api, zippo, pemantik atau sejenisnya. Bila Anda tidak membawa benda-benda tersebut, Anda bisa mencoba beberapa cara tradisional yang ada di artikel ini.
2.Bahan bakar
Gunakan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti kertas, plastik bekas, ranting kering, daun kering, serbuk kayu kering atau benda lainnya yang bisa digunakan sebagai pemancing nyala api agar lebih besar.
3.Udara
Gerakan udara diperlukan untuk mendorong laju api agar mudah menjalar, cara yang paling mudah adalah dengan meniup kearah yang diingingkan, bisa menggunakan kipas untuk area yang lebih luas, durasi yang lebih lama dan area yang lebih luas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat api di alam bebas :
Jangan menebang pohon atau merusak alam.Perhatikan lokasi dalam membuat api, jangan sampai mengganggu ekosistem yang ada.Jaga nyala api agar tidak terlalu besar dan menjalar ke sekitar.Pastikan api telah mati sebelum ditinggal, baik tidur atau pergi dari termpat tersebut. Anda bisa menggunakan air untuk memadamkannya atau ditimbun dengan tanah.Perhatikan jenis permukaan di mana Anda membuat api, hindari membuat di permukaan yang mudah terbakar, hal ini bertujuan untuk mencegah menjalarnya nyala api hingga terjadi kebakaran.
Apabila kehabisan sumber api, Anda dapat menggunakan cara tradisional untuk membuat sumber api, walaupun Anda memerlukan usaha maksimal dan kesabaran ekstra.
Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk membuat sumber api:
1. Hand Drill
Metode ini menggunakan batang kayu sebagai poros yang diputar (kayu poros), kayu yang dijadikan sebagai alas kayu poros (kayu alas), dan rumput atau daun kering sebagai pemancing nyala api.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Siapkan daun kering atau rumput kering atau sejenisnya.Letakkan rumput kering dibawah kayu alas, tujuannya untuk menampung serbuk kayu yang terbakar.Buatlah lubang pada kayu alas dengan luas yang sama dengan kayu poros, tujuannya agar kayu poros tidak berpindah tempat.Buatlah jalan dari lubang hingga ke tepi kayu alas, hal ini dilakukan untuk membuat jalan agar serbuk kayu yang terbakar jatuh langsung pada daun kering yang telah disiapkan.Mulailah memutar dengan usaha dan kesabaran serta do’a untuk membuat segera membuat munculnya serbuk kayu yang terbakar.Setelah serbuk api muncul, segera tambahkan benda-bendar yang murah terbakar lainnya, tiuplah perlahan hingga apinya membersar.
2. Fire Plough
Metode ini konsepnya hampir sama dengan metode hand drill, namun berbeda dalam cara menampung serbuk kayu yang terbakar. Metode ini menggunakan metode gesekan dengan arah maju mundur.
Bahan yang digunakan sama dengan metode hand drill, hanya saja pada kayu alas di buat sebuah lekukan untuk menampung serbuk kayu yang terbakar sebelum dipindahkan ke bahan-bahan pemancing api.
3. Menggunakan lensa
Metode ini menggunakan lensa cembung, konsepnya adalah memusatkan panas dari sinar matahari yang mengenai penampang lensa pada satu titik. Titik tersebut diarahkan pada bahan yang mudah terbakar seperti kertas, daun kering atau sejenisnya.
Metode ini sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari yang masuk dan tingkat kemudahan terbakarnya media pemancing api yang digunakan.
4. Balon air /botol bening
Konsepnya sama dengan metode dengan menggunakan lensa cembung, memanfaatkan cahaya yang datang hingga memusatkannya pada satu titik jatuh. Balon / botol bening cukup diisi air kemudian diarahkan pada benda yang mudah terbakar.
BERPERILAKU BIJAK DI HUTAN
Berperilaku Bijak Di Hutan
Pecinta alam atau siapa saja yang menyukai kegiatan di alam bebas seharusnya mengetahui bagaimana musti bersikap dan berperilaku yang bijak saat berada di dalam hutan. Perilaku dan sikap bijak ini sangat penting ketika kita melakukan kegiatan di alam bebas semisal lintas alam dan mountenering, out bond atau sekedar berwisata di sekitar hutan.
Bahkan yang tidak pernah berfikir untuk mendekati hutan sekalipun tiada salah mengetahui cara bersikap dan berperilaku yang bijak di dalam hutan, siapa tahu suatu hari tersesat di dalam hutan (semoga tidak).
Seperti kita maklumi, dari 180 juta ha (sebagian mengatakan ‘hanya’ 135 juta ha) hutan yang dipunyai Indonesia mengalami deforestasi (kerusakan hutan) yang sangat parah. Disinyalir hanya 23% saja yang masih dalam kondisi baik dan terbebas dari deforestasi hutan. Karenanya sikap dan perilaku yang bijak saat berada di dalam hutan sangat diperlukan sehingga aktifitas yang kita lakukan tidak membuat hutan dan alam semakin rusak.
Beberapa hal ini bisa dianggap sebagai sikap dan perilaku yang bijak saat berada di dalam hutan.
- Tidak mencoret-coret batang pohon dan bebatuan yang ada di hutan. Perilaku mencoret-coret pohon dan bebatuan selain merusak keindahan keindahan hutan, juga dapat menyakiti pohon. Kenapa? karena tindakan ini dapat menutupi stomata (tempat keluar masuknya udara, yakni CO2 dan O2) yang secara tidak langsung akan mengganggu pertukaran udara dari sel tumbuhan ke lingkungan dan sebaliknya. Hutan mempunyai peran penting dalam mengurangi pencemaran udara.
- Tidak menangkap, melukai, dan membunuh hewan penghuni hutan. Perilaku mengganggu hewan (satwa) yang hidup liar di hutan meskipun binatang tersebut bukan termasuk binatang langka dan dilindungi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
- Saat berkemah di hutan, pergunakan tempat yang telah tersedia. Atau jika tidak tersedia tempat berkemah, pergunakanlah bagian hutan yang agak lapang dan datar tanpa perlu menebang pohon, sekalipun hanya semak, perdu ataupun pohon kecil.
- Tidak meninggalkan puntung rokok yang belum benar-benar mati. Meskipun hanya bara kecil tetapi puntung rokok bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan, terutama saat musim kemarau.
- Tidak meninggalkan sampah, terutama sampah anorganik seperti plastik dan kaleng. Sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami. Dan selama belum terurai, sampah plastik akan mengotori hutan, merusak siklus pertukaran udara di dalam tanah, meracuni tanah dan membahayakan makluk hidup di dalam hutan.
- Simpan sampah yang kita hasilkan dalam suatu wadah khusus kemudian buanglah di tempat sampah yang semestinya atau dimusnahkan di luar hutan atau dimusnahkan. Akan lebih baik lagi jika sampah-sampah yang terdapat di hutan ikut diambil.
- Pergunakan ranting atau daun yang telah patah atau jatuh saat membuat api unggun. Perilaku menebang pohon untuk membuat api unggun dapat merusak hutan.
- Padamkan api unggun jika telah selesai hingga benar-benar padam termasuk bara api yang tersisa. Bersihkan tempat bekas api unggun tersebut.
- Tidak membawa pulang tumbuhan atau binatang dari hutan. Simpanlah kenangan manis kamu selama berada di hutan di dalam kamera foto atau kamera video sebagai oleh-oleh.
Sikap dan perilaku bijak di dalam hutan ini terlihat sederhana dan kecil namun memberikan manfaat yang besar bagi kelestarian alam dan hutan. Dengan perilaku bijak seperti ini berarti kita mampu menikmati tanpa menyakiti
4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA YANG BISA BERGUNA PADA SAAT MENDAKI
4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA YANG BISA BERGUNA PADA SAAT MENDAKI
1. Tersedak makanan
2. Salah bantal
3. Kram kaki
4. Kaki kesemutan
Ini adalah pengetahuan yang dapat menolong orang dan diri sendiri.
*Cara pertolongan sebagai berikut:*
1, TERSENDAK MAKANAN
Cara penanganan jika tersedak makanan hanya perlu “mengangkat tangan”
2. SALAH BANTAL
Kadangkala ketika bangun tidur, anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yang harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, anda hanya perlu mengangkat kaki anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dengan memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.
3. KRAM KAKI
Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi-tinggi, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi-tinggi, segera akan terasa lebih enak.
4. KAKI KESEMUTAN
Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dengan sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dengan sekuat tenaga...
BATAS VEGETASI
BATAS VEGETASI
Kawasan batas vegetasi merupakan salah satu tempat yang paling berbahaya di gunung. Beberapa kawasan batas vegetasi yang berbahaya diantaranya adalah gunung semeru, terkenal dengan blank 75. Meskipun begitu sebenarnya batas vegetasi gunung slamet juga cukup berbahaya. Kali ini saya akan berbagai mengenai teknis agar selamat dari tersesat di kawasan batas vegetasi "GUNUNG SLAMET",
Kapan ?
Biasanya pendaki tersesat di kawasan batas vegetasi bukan pada waktu perjalanan naik, tapi waktu perjalanan turun
Mengapa ?
1. Ketika hari beranjak siang Turun Kabut di Kawasan batas vegetasi Gn. Slamet, biasanya jam 9 pagi ke atas, oleh karena itu mendakilah sepagi mungkin. Tebalnya kabut akan membuat jarak pandang menjadi terbatas sehingga membuat pendaki rawan tersesat ketika perjalanan turun
2. Batas vegetasi adalah perbatasan antara kawasan hutan dengan kawasan puncak (Pasir, kerikil bebatuan). Jalur yang digunakan untuk masuk kembali ke kawasan hutan ketika perjalanan turun sulit ditemukan ketika kabut sehingga banyak pendaki yang akhirnya masuk hutan tidak tepat pada jalurnya, jika diteruskan maka berpotensi masuk jurang atau tersesat di hutan yang sangat lebat. (Mirip kronologi pendaki yang masuk Blank 75 Gn. Semeru)
3. Meskipun tidak ada kabut, menemukan pintu masuk ke kawasan hutan merupakan hal yang cukup sulit jika kita kurang teliti. Hal tersebut disebabkan karena jalur pendakian di kawasan tersebut bukanlah satu lajur, bahkan beberapa lajur, bahkan pendaki bisa memilih jalurnya sendiri asalkan mengarah ke puncak. Akibatnya di kawasan tersebut terdapat banyak jalur yang jika kita tidak teliti maka akan membuat kita tersesat ketika perjalanan turun
Solusi ?
1. Anda bisa meningglkan ponco, bendera atau kain yang berwarna mencolok (Kuning atau orange) di kawasan batas vegetasi, letakkan di pohon, di tempat yang kira kira terlihat dari atas. Carilah tanda itu saat anda turun dari puncak, jika tidak ada kabut tanda tersebut kemungkinan besar terlihat. Anda tinggal ikuti tanda tersebut. Jika anda mendaki dari jalur bambangan, pos 6 akan terlihat dari puncak jika cuaca cerah, bidik arahnya dan ikuti sudutnya ketika perjalanan turun.
2. Anda bisa menggunakan tissue. Gunakan batu untuk menindih tissue dan tinggalkan dengan interval tertentu sepanjang jalur yang telah anda lewati. Ketika perjalanan turun ikuti tanda tersebut sambil bawa kembali turun tissunya. Tidak perlu repot repot membawa batu dari bawah karena di kawasan tersebut banyak terdapat batu dengan ukuran beragam. Cara ini lebih efektif ketika kabut
Terlanjur tersesat ?
Jika anda terlanjur sampai di batas vegetasi dan tidak menemukan jalur pendakian untuk masuk ke kawasan hutan, berarti anda tersesat.
1. Jangan masuk ke hutan tanpa melewati jalur pendakian. Di dalamnya banyak jurang yang siap menanti kedatangan anda, didalam hutan juga banyak duri duri tajam yang bisa membuat lecet sekujur tubuh.
2. Jika anda bergerak melipir ke kiri atau ke kanan, kemungkinan besar anda akan menemukan lembah untuk di seberangi. Jika lembahnya dangkal maka mudah untuk diseberangi, jika lembahnya dalam sebaiknya jangan diseberangi.
3. Solusi terbaik adalah mendakilah kembali ke arah puncak sambil rutin melihat ke arah bawah. Cari jalur yang digunakan untuk masuk ke kawasan hutan sambil terus mendaki ke puncak. Jika tidak kunjung ketemu mendakilah terus hingga puncak. Dari puncak anda bisa mengulangi lagi perjalanan turun dengan menggunakan jalur yang benar. Mungkin butuh lebih banyak tenaga, tapi cara ini yang paling aman.
Kondisi jalur pendakian gunung slamet Jalur bambangan, Dukuhliwung, Guci dan yang lain cenderung identik. Kondisi ini juga bisa terjadi di gunung lain dengan tipe yang sama seperti gunung Semeru dan blank 75-nya