Rabu, 08 Juni 2016

RAHASIA MEMASAK NASI DI GUNUNG

Rahasia Cara Memasak Nasi Menggunakan Kompor Lapang Cara memasak nasi menggunakan kompor lapang perlu dikuasai terutama oleh pendaki gunung, hiker, dan backpacker dari Indonesia, karena nasi merupakan makanan pokok sebagaian besar masyarakat Indonesia dan juga sebagian besar masyarakat Asia tenggara. Oleh karena itu bila belum makan nasi maka terasa belum makan dan tidak terasa kenyang, meskipun misalnya sudah hampir habis roti satu bungkus. Dengan demikian maka keterampilan memasak nasi dengan memakai kompor lapang wajib dikuasai. Kunci dari memasak nasi memakai api sebagai sumber panas adalah nyala api yang stabil serta tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Nyala api yang besar akan membuat air cepat habis karena menguap dan beras menjadi gosong. Nyala api yang terlalu kecil akan membuat nasi akan lama matangnya. Maka yang tepat adalah nyala api yang sedang-sedang saja. Cara Memasak Nasi Dengan Menggunakan Kompor Lapang Berbahan Bakar Gas Tabung Mini Kompor jenis ini banyak digunakan oleh pendaki gunung di Indonesia. Memasak dengan menggunakan kompor jenis ini lebih mudah jika dibanding dengan jenis kompor lapang lainnya karena pengaturan besar kecil nyala apinya bisa diatur sesuai keinginan. Berikut ini akan diulas mengenai langkah-langkah proses memasaknya. Masukkan beras ke dalam panci nesting kemudian beri air hingga permukaan air dan permukaan atas beras berjarak satu buku jari telunjuk. Beras bisa dicuci terlebih dahulu bila memasak nasinya di sekitar sumber mata air atau ketersediaan air melimpah. Atau tanpa dicuci terlebih dahulu bila memasak nasi di tempat yang sulit untuk mendapatkan air. Bila memasak nasi dari beras dengan tanpa dicuci terlebih dahulu maka pastikan beras tersebut tanpa pemutih atau beras tersebut diproses dari gabah hingga menjadi beras secara alami. Hal ini untuk mengurangi resiko akibat beras yang tidak dicuci terlebih dahulu. Pencucian beras juga jangan telalu bersih sekali, karena vitamin B yang ada di permukaan beras akan ikut hilang.Rebus beras dalam air tersebut dengan nyala api paling besar, dengan tujuan supaya proses pendidihan air berlangsung cepat. Perhatikan proses pendidihan ini dan jangan sampai lengah, karena apabila lengah maka air yang ada di dalam panci nesting akan meluap dan tumpah ke luar. Oleh karena itu bila terlihat air di dalam pancinesting sudah mendidih maka segeralah mengecilkan nyala api kompor lapang. Aturlah nyala api menjadi tidak terlalu kecil sekali atau terlalu besar sekali, aturlah nyala api yang sedang-sedang saja sehingga tetap memberikan panas yang cukup pada beras dan air yang ada di dalam panci nesting. Nyala api yang besar akan membuat air cepat habis menguap sedangkan nasinya belum matang dan bahkan nasi menjadi gosong. Nyala api yang terlalu kecil memang aman tidak membuat nasi menjadi gosong namun akan membuat proses mematangkan nasi menjadi lama. Bisa juga air yang digunakan untuk merebus beras adalah air yang sudah dimasak terlebih dahulu (sudah mendidih) sehingga proses perebusan beras semakin cepat. Tutuplah panci nesting tersebut. Menutup panci nesting ini bertujuan supaya uap air tidak menghilang ke udara begitu saja, namun uap air tersebut ditahan supaya tetap berada di dalam panci nesting dan memberikan tambahan tekanan untuk membantu proses mematangkan nasi.Aduklah secara merata sehingga beras yang sebelumnya di atas menjadi di bawah dan beras yang di bawah menjadi di atas. Namun juga jangan terlalu sering mengaduk karena akan melumatkan dan menjadikan beras menjadi bubur. Jangan lupa menutup kembali pancinesting tersebut supaya uap memberikan tekanan untuk membantu proses pematangan nasi.Tunggulah hingga nasi menjadi matang dengan ditandai beras menjadi lunak/lembut dan ketika dicicipi/dimakan tidak terasa keras. Sembari menunggu dan memperhatikan atau menjaga proses pematangan nasi maka bisa juga dilakukan penyiapan masakan yang akan dimasak selanjutnya, misalnya dengan memetik menjadi potongan kecil-kecil dan membersihkan sayuran atau mengiris-iris tempe serta sebagainya. Cara Memasak Nasi Dengan Menggunakan Kompor Lapang Berbahan Bakar Spiritus (Trangia, Kompor dari Kaleng Minuman Soda, dll.) Memasak nasi dengan menggunakan kompor berbahan bakar spiritus seperti kompor Trangia atau kompor spiritus dari kaleng minuman sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan memasak nasi dengan menggunakan kompor gas mini. Ini dikarenakan pengaturan nyala api pada kompor jenis ini lebih sulit dan penuh tantangan. Namun dengan berlatih dan membiasakan diri memasak nasi dengan menggunakan kompor spiritus ini maka akan didapatkan keterampilan memasak nasi yang baik (nasi bertekstur lembut, tidak gosong, tidak keras). Cara memasak nasi dengan menggunakan kompor spiritus Trangia persis sama dengan memasak nasi dengan menggunakan kompor gas mini. Pertama kali gunakan nyala api besar saat awal mendidihkan air. Setelah ada tanda-tanda air mendidih yang ditandai dengan air mulai bergejolak, maka angkat panci nestingdan pasanglah pengatur nyala api (shimering) sehingga nyala api menjadi kecil. Atur shimmering sehingga nyala api tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Selanjutnya prosesnya sama dengan cara memasak dengan menggunakan kompor gas mini. Jangan lupa juga diperhatikan jangan sampai burner kehabisan spiritus. Bila api mati karena spiritus habis maka segera isi burner dengan spiritus dan segera nyalakan kembali apinya. Cara Memasak Nasi Dengan Menggunakan Kompor Lapang Berbahan Bakar Cair yang Diberi Tekanan (multifuel stove) Secara keseluruhan maka cara memasak nasi dengan menggunakan kompor lapang jenis ini persis sama dengan langkah-langkah cara memasak nasi yang sudah dibahas di atas. Namun, yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kompor jenis ini untuk memasak nasi adalah pastikan bisa mengatur nyala api sekecil mungkin nyala apinya. Kecenderungan kompor lapang jenis ini adalah nyala apinya yang besar sehingga bila sedikit lengah maka air yang ada di dalam panci nesting cepat menguap habis dan akan menyebabkan nasi menjadi gosong. Sehingga perlu melatih diri di rumah dalam menggunakan kompor jenis ini untuk memasak nasi jauh-jauh hari sebelum keberangkatan pendakian gunung atau hiking, sehingga saat pendakian gunung atau sudah berada di jalan setapak kegiatan hiking maka proses memasak nasi menjadi lancar dan sukses. Pilihan penggunaan jenis kompor lapang jenis apa untuk memasak nasi adalah tergantung dari keterampilan dan penguasaan penggunanya. Maka pemilihan kompor lapang yang tepat untuk memasak nasi di gunung adalah relatif berdasarkan kenyamanan masing-masing pendaki gunung dalam penggunaannya. Bila seorang pendaki gunung telah merasa nyaman dengan salah satu jenis kompor lapang, maka dia akan dengan sendirinya melatih diri untuk menguasai teknik memasak nasi dengan menggunakan kompor lapang kesukaan dia itu tadi. Kompor lapang jenis yang mana yang biasanya anda pakai untuk memasak nasi saat anda mendaki gunung? Penulis berpesan untuk menghabiskan semua nasi hasil masakan ketika memasak di gunung. Jangan sampai membuang nasi yang tidak habis ke sekitar tempat mendirikan tenda atau di sepanjang jalur pendakian gunung. Bila terpaksa sekali harus membuang sisa nasi maka bungkuslah dan bawalah turun dari gunung bersama dengan sampah-sampah anda lainnya. Sisa nasi dan sisa makanan lainnya yang dibuang begitu saja di gunung akan mengundang satwa liar di gunung untuk memakannya. Satwa liar yang memakan sisa-sisa makanan manusia akan terancam kesehatannya dan lebih jauh lagi akan mengancam kelestariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar