Kamis, 02 Juni 2016

4 JENIS MACAM KABUT

Saat ini ada 4 macam jenis kabut yang diketahui, yaitu :

A. - Kabut Advection
Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut ini adalah kabut Laut yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir di atas suatu permukaan yang dingin. Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di tepi-tepi danau. Salah satu jenis yang lain dari Kabut Advection disebut Kabut Uap. Kabut ini terbentuk dari aliran udara dingin yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan permukaan air secara terus menerus, bertemu dengan udara dingin. Ketika udara mencapai titik jenuh, maka kelebihan uap air secara cepat mengembun menjadi kabut yang berasal dari penguapan permukaan air. Kabut Uap sering muncul pada saat udara dingin bertiup di atas danau yang luas dan bertiup diatas danau yang hangat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kabut adveksi:
- udara yang bergerak panas dan lembab
- Terdapat perbedaan suhu yang mencolok antara udara yang bergerak dengan permukaan sehingga terbentuk inverse di permukaan.
- Kecepatan angin sedang (8-12 knot) agar perbedaan suhu dapat di pertahankan dan percampuran turbulensi tidak cukup kuat mengangkat kabut.

B. - Kabut Frontal
Kabut frontal terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua masa udara yang berbeda temperaturnya. Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari masa udara yang hangat ke dalam masa udara yang dingin tempat uap air menguap. Dengan demikian akan menyebabkan uap air pada udara dingin melampau titik jenuh.

C. - Kabut Radiasi
Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih, ketika tanah memancarkan kembali panas ke dalam udara atau terjadi bila udara lembab bersinggungan dengan permukaan tanah yang lebih dingin akibat radiasi bumi pada malam hari, sehingga timbul inversi suhu di lapisan dekat permukaan tanah. Kedalaman inverse tergantung pada besarnya turbuensi. Pada keadaan angin tenang (calm) percampuran turbulensi praktis sama dengan nol, dan pendinginan yang sangat kuat dibawah lapisan inversi yang sangat dangkal atau hanya beberapa cm di atas permukaan tanah, mungkin hanya menghasilkan embun (dew) atau bukan embun beku (frost). Satu lapis kabut terbentuk di seluruh permukaan tanah, dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut Radiasi sering muncul di lembah-lembah yang dalam. Kondisi udara pada malam hari yang sangat menguntungkan untuk terbentuknya kabut:
- 1. anginnya lemah
- 2. langit cerah atau sedikit berawan
- 3. Rh yang relatif tinggi (80-100 %)
- 4. kondisi tanah serta lingkungan basah

D. - Kabut Gunung
Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan uap air. Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.

Jenis Kabut berdasarkan Visibilitas yang di timbulkan :

JENIS KABUT (Benda tidak terlihat pada jarak (meter))
- Kabut Padat 45 m
- Kabut Tebal 180 m
- Kabut Sedang 900 m
- kabut Tipis 1.800 m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar