Minggu, 24 Juli 2016

BEBERAPA JENIS TANAMAN ATAU TUMBUHAN SUMBER MAKANAN PENGGANTI SAAT BERTAHAN HIDUP DI ALAM BEBAS

beberapa jenis tanaman atau tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan pengganti saat bertahan hidup di alam bebas

1.Cantigi

Pohon kerdil yang tumbuh di puncak gunung dan menjadi pelindung bagi para pendaki ini ternyata buah dan pucuk daun mudanya bisa kita makan juga loh… tidak sedikit juga pendaki yang tidak mengetahui hal ini karena mungkin pas kita mendaki dan sampe puncak persediaan makanan masih melimpah dan bersisa banyak.

2.Murbai

Adalah jenis buah2an yang bisa dimakan, permukaan buahnya sekilas mirip dengan buah strawberi. sering kita jumpai di dataran yang memiliki suhu dingin/sejuk. Di Alun2 Suryakencana tanaman mudah kita temukan.
Murbai

3.Cecendet

Cecendet banyak tumbuh di sawah/ladang atau lereng2 tebing atau ditempat terbuka karena membutuhkan sinar matahari yang cukup. tumbuhan ini dapat kita makan dari buahnya… buahnya yang tertutup kulit seperti daun dan berbentuk bulat sebesar kelereng. kalau warna dari buahnya sedikit ke kuningan rasanya lumayan manis. tanaman ini juga ternyata bisa dijadikan obat2an terutama paru2 basah, sakit perut dan lain-lain.

4.Stevia

Tanaman yang rasanya manis seperti gula dan bahkan sangat cocok untuk pengganti gula pada orang penderita diabetes. tanaman ini sebenarnya berasal dari dataran amerika tetapi sekarang penyebarannya banyak tumbuh di wilayah jawa, sumatera, NTT dan sulawesi, bahkan sudah mulai di budidayakan.

5.Jamur

Jamur mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, dan bahkan anda adalah penggemar makanan jamur ini termasuk saya. Selagi di hutan anda mungkin akan menemukan berbagai jenis jamur. dan tentunya anda harus sangat hati2 dan bisa membedakan jamur yang dapat di makan dan jamur yang beracun. salah2 makan jamur bukannya bisa survive malah mungkin nyawa bisa melayang karena rata2 jamur memiliki racun yang sangat kuat dan berpotensi membunuh anda.

6.Begonia

Adalah tumbuhan yang banyak terdapat di hutan hujan tropis… Kalau kita mendaki Gunung Gede Pangrango, tanaman ini masih sangat mudah untuk kita jumpai. Tumbuhan ini bisa kita makan pada bagian batangnya… warnanya hijau dan biasanya kulit batangnya terdapat warna merah… rasanya asem, mirip dengan rasa belimbing sayur.

7.PohPohan

Namanya poh-pohan, rasanya emang agak pahit tapi kalo dipake buat lalapan atau sayuran ajiiib deh rasanya. sering ditemuin di sekitar lembahan , pohonnya pendek tapi awas jangan salah petik gan, kalo ini daun wanginya harum

8.Bunga Kecombrang

Bunga ini sering kita temui di hutan atau pegunungan yang tidak terlalu tinggi, dimakan buah atau bunganya rasanya cukup segar dan agak masam, cocok buat ngilangin haus ,sering juga ditemuin di lembah bunga ini biasanya di gunakan sebagai campuran pecal sayur di daerah jawa.

9. Daun Semanggi

Mungkin Anda pernah melihat ada rumput kecil di bawah tanah, dan memiliki daun mirip yang berbentuk seperti hati. Inilah daun semanggi atau biasa disebut clover.
Tak sulit untuk menemukan rumput clover. Rumput ini termasuk kosmopolit atau mudah ditemukan di dataran, termasuk hutan Indonesia. Nah, saat tersesat, tanaman inilah yang paling mudah Anda cari untuk bahan makanan. Ambil saja daunnya dan bersihkan kemudian konsumsi.

10. Buah Lo

Mungkin Anda belum pernah mendengar namanya. Ini adalah buah yang dihasilkan dari pohon elow. Beberapa daerah menyebutnya dengan nama buah lo atau elow. Sama seperti tanaman lain, buah lo banyak ditemukan di dalam hutan.
Buah ini berbentuk bulat dengan kulit hijau sedikit mengkilap. Jika dibelah, Anda bisa melihat bagian dalam buah yang diisi banyak biji-biji kecil, seperti bagian dalam buah nangka. Buah lo bisa dimakan mentah atau direbus. Saat mentah buah ini terasa agak asam, namun setelah direbus buah ini terasa manis.

11. Selada Air

Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dekat badan air atau di sekitaran jalur air, jadi pastikan sumber air bersih sebelum dikonsumsi. selada air dapat dimakan mentah, yang harus Anda lakukan adalah memotong batang dan bilas dengan air dingin dengan bersih, rasanya tawar, tapi cukup untuk pelepas dahaga, karena tumbuhan ini cukup mengandung banyak air..

12. Selaginella

Satu lagi tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan, yaitu selaginella. Ini adalah tanaman berdaun kecil seperti jenis paku-pakuan lainnya. Ya, selaginella memang masuk dalam kelompok paku.
Umumnya, daun selaginella berwarna hijau, tapi jangan kuatir jika melihat daun ini berwarna biru atau kemerahan. Selaginella memang bisa berfungsi sebagai penentu kadar asam basa tanah. Cara mengonsumsinya harus sedikit berhati-hati, cuci daunnya dan potong kecil-kecil.

Ada juga langkah2 yg harus kita ketahui agar kita tidak salah makan tumbuhan :

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
• Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
• Tumbuhan yang tidak mengandung getah
• Tumbuhan yang tidak berbulu
• Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
• Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera

Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
• Makan tumbuhan yang sudah dikenal
• Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
• Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna mencolok karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid`
•Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
•Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
•Lebih baik jangan memakan jamur yang tidak di kenal karena kebanyakan jamur di hutan adalah dari jenis yang beracun.

PROSES, BAHAYA DAN CARA MENGATASI LUMPUR HIDUP

Lumpur Hidup – Proses – Bahaya – dan Cara Mengatasinya Advertisement Sebagian besar dari kita mungkin mengenal apa itu lumpur (baca: banjir lumpur). Ya, lumpur adalah tanah yang sangat cair namun lebih kental daripada air (baca: jenis air di Bumi). Lumpur adalah tanah yang super becek hingga tidak dapat disebut sebagai tanah lagi. Lumpur ini terlihat seperti tanah liatnamun sangat cair. Biasanya lumpur ini sifatnya licin dan berwarna coklat ataupun abu- abu tergantungjenis jenis tanah tanahnya. Lumpur dapat dengan mudah kita jumpai di berbagi sudut seperti diekosistem sungai, sawah, macam- macam  danau,dan lain sebagainya. Membicarakan mengenai lumpur sepertinya sudah bukan hal yang baru lagi, namun tahukah Anda tentang lumpur hidup? Membahas mengenai lumpur tidak lengkap rasanya apabila kita tidak mengenal tentang lumpur hidup. Orang- orang sangat mengenal lumpur hidup ini sebagai salah satu jenis pembunuh berdarah dingin. Lalu, apa sebenarnya lumpur hidup itu? Lalu mengapa lumpur hidup ini dikenal sebagai salah satu predator yang dapat menyebabkan kematian manusia? pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai lumpur hidup ini. Lumpur Hidup dan Ciri- cirinya Lumpur hidup merupakan lumpur, yakni campuran air, tanah liat dan juga pasir dalam komposisi yang pas sehingga membuatnya memiliki daya hisap yang sangat kuat terdapat benda- bedan yang berada di atasnya dan menimbulkan tekanan. Lumpur hidup ini seringkali kita lihat sebagai lumpur penghisap apa saja. Lalu, apa sih bedanya lumpur hidup dengan lumpur- lumpur pada umumnya? Lumpur hidup ini mempunyai ciri- ciri yang menonjol bila dibandingkan dengan jenis lumpur pada umumnya. Ciri- ciri lumpur hidup antara lain adalah sebagai berikut: Biasanya terdapat di sekitar air, seperti diekosistem pantai, di rawa- rawa maupun di sungaiMempunyai densitas 2 gram per mililiterTerdiri dari air, pasir, maupun tanah liatMelaukan gerakan konvensional naik turuh sehingga seolah- olah mempunyai daya hisap Itulah beberapa ciri- ciri yang dimiliki oleh lumpur hidup. Ciri- ciri diatas yang merupakan hal- hal yang tidak dimiliki oleh lumpur pada umumnya, sehingga menyebabkan lumpur ini disebut sebagai lumpur hidup. Sebenarnya nama lumpur hidup ini diambil karena kemampuan lumpur ini untuk menyedot  setiap benda yang ada diatasnya. Proses Terjadinya Lumpur Hidup Lumpur hidup ini merupakan sebuah lumpur yang mempunyai daya sedot yang sangat kuat. Sama- sama lumpur, lalu bagaimana bisa terjadi atau terbentuk lumpur hidup semacam ini? lumpur hidup ini sebenarnya merupakan koloid, yakni campuran dari air, pasir, dan juga tanah liat dengan komposisi yang tepat yang dapat menjadikan air mempu membuat pasir tidak stabil. Campuran air dan pasir inilah yang mampu membuat tubuh manusia menjadi terhisap. Ketika lumpur hidup tersebut mendapatkan tekanan dari atas maka dengan segera campuran air dan pasir tersebut melakukan gerakan seperti gerakan konveksi, yaitu molekul yang ada di bagian bawah akan menaik dan molekul yang di bagian atas menjadi menurun. Gerakan seperti inilah yang membuat suatu benda terlihat seperti terhisap. Bahaya Lumpur Hidup Lumpur didup atau lumpur hisap ini sangat dikelan sebagi lumpur tang sangat berbahaya. lumpur hidup ini terlihat sangat berbahaya karena dapa menghisap manusia atau beda lain yang berada di dalamnya atau terjebak jatuh di dalamnya. Kumpur hidup ini memang tidak menghisap seluruh tubuh manusia. Densitas pasir yang terlalu tinggi atau jauh lebih tinggi daripada tubuh kita tidak akan pernah membuat tubuh mnausia terhisap lebih dalam.  Namun perlu diwaspadai pula karena lumpur hidup ini dapat menyebabkan pergerakan manusia menjadi terhenti. Manusia akan sulit untuk bergerak kemana- mana. Resiko terjadinya dehidrasi dan juga radiasi sinar matahari (baca: lapisan-lapisan matahari) dapat mengancam orang- orang yang terlalu lama terjebak di dalam pasir atau lumpur hidup tersebut.  Lumpur hidup ini akan selalu ditemui ketika terdapat air da juga pasir, dimana air dapat menyusup ke dalam tumpukan pasir tersebut dalam jumlah yang cukup besar. Lumpur hidup ini biasanya terdapat di daerah pantai (baca: manfaat pantai) yang mempunyai hutan (baca: jenis hutan) lebat di sisinya. Cara Keluar dari Lumpur Hidup Lumpuh hidup memanglah seperti monster yang mengerikan, dimana kita seperti tidak dapat hidup kembali apabila terjebak di dalamnya. Banyak orang atau hewan yang kesusahan untuk keluar apabila sudah terjebak dalam lumpur hidup ini. Namun janganlah khawatir, ternyata harapan hidup masih ada apabila terjebak jatuh ke dalam lumpur hidup. Berikut ini merupakan tips atau cara agar kita bisa keluar dari lumpur hidup. Cara keluar dari lumpur hidup antara lain adalah sebagai berikut: Jangan panik Panik merupakan hal yang sangat salah apabila kita terjebak di dalam kubangan lumpur hidup. Walaupun faktanyanya memang lumpur hidup ini sangat membuat panik karena potensi mematikannya yang sangat besar, namun kita dilarang keras untuk panik. Disamping tidak akan menyelesaikan masalah, panik juga tidak bisa membuat kita untuk berfikir jernih. Meronta- ronta ketika di tengah- tengah lumpur justru akan mempercepat proses penenggelaman, karena efek dari lumpur hisap ini yang dapat menarik kita semakin ke arah dalam. Ketika kita dalam keadaan berdiri, mungkin kita akan secara lambat tenggelam. Namun jika kita meronta maka hal ini akan menyebabkan sedimen (baca: batuan sedimen) dan juga air menjadi sedikit terpisah. Hal ini jelas akan mengakibatkan kita untuk tenggelam ke dalam titik yang lebih dalam atau titik kita tenggelam sepenuhnya. Maka dari itulah jagan sekali- kali tenggelam. Tanggalkan sesuatu yang melekat di diri Anda yang bersifat berat Jika ketika kita terjebak dalam kubangan lumpur dan pada saat itu sedang mengenakan ransel misalnya, maka kita harus menanggalkan ransel tersebut. Hal ini karena benda- benda berat yang dicurigai dapat mendorong kita untuk semakin cepat tenggelam tersebut akan dengan mudah menarik kita kebawah. Kecuali jika ada benda yang melekat pada diri kita dimana benda tersebut  memiliki berat relatif terhadap volumenya vs massa dari lumpur hidup per satuan masih lebih ringan, maka benda tersebut tidak akan mungkin tenggelam di dalam lumpur hidup. Perlahan- lahan berbaringlah sponsored links  Berbaring atau telungkup secara perlahan- lahan di atas lumpur akan membantu mengeluarkan kita yang terjebak di lumpur hidup. Berbaring atau telungkup perlahan- lahan dengan menempatkan tubuh di atas lumpur hidup ini akan membantu mengulur waktu untuk kita dapat keluar dari lumpur tersebut. Hal ini karena berbaring maupun telentang tidak akan menenggelamkan kita. dengan berbaring kita kan mengapung secara signifikan. Kondisi seperti ini jauh lebih baik karena daya hisap lumpur hidup berbeda dengan air, sehingga kita tidak akan tenggelam selama kita tidak membuat gerakan secara tiba- tiba. Posisi berbaring sangat membantu kita untuk tidak tenggelam. Hal ini karena lumpur hidup jauh lebih padat daripada air (baca : ciri-ciri air tanah yang baik). Tarik kaki ke atas Ketika kita sudah dalam posisi telentang atau telungkup, cobalah untuk menaikkan kaki ke atas. Angkatlah kaki secara pelan- pelan atau lembut ke atas. Lakukan hal seperti perlahan-lahan dengan gerakan yang lambat. Ketika kita melakukan hal ini kita harus mengingat bahwa kita tidak boleh panik, tidak boleh tergesa- gesa, dan jangan sekali- kali membuat gerakan yang tiba- tiba. Dayung tangan secara perlahan- lahan ke arah tepi Setelah kita berhasil mengangkat kedua kaki dalam posisi berbaring, sekarang yang perlu kita lakukan adalah menggerakan tangan seperti sedang mendayung. Lakukan gerakan seperti ini dengan sangat lembut dan menggunakan kedua tangan secara sangat lambat menuju ke arah tepi. Perlu diingat sekali lagi bahwa semua ini harus dilakukan dengan sangat lambat. Jangan sekali- kali mencelupkan tangan ke dalam lumpur. Cobalah untuk menjaga bagian dari lengan agar tetap berada di atas lumpur sehingga tidak akan mendayung dengan menggunakan seluruh lengan terlalu cepat. Kecepatan ini akan cenderung membuat sedimen dan air akan sedikit terpisah, sehingga akan membuat daya apung tubuh menjadi turun. Hal seperti ini akan sangat membahayakan . Maka dari itu, lakukanlah dayung ini dengan gerakan yang sangat lambat, maka kemungkinan Anda akan selamat lebih besar. Bercengkeramlah pada tongkat maupun tanah yang padat Setelah kita berhasil mencapai tepian, maka kita secepat mungkin berpegang pada tanah (baca: tanah podsol  dan tanah grumusol) yang padat. Ketika kita masih sangat sulit unyuk keluar akibat efek penyedotan, maka satu hal yang dapat membantu kita adalah dengan berpegangan kepada tongkat. Apabila kita masih menggunakan sepatu mungkin kita perlu melepaskannya (namun jangan menggunakan tangaan, karena akan berbahaya), dengan menggunakan tongkat tersebut misalnya. Hal ini akan dapat kita lakukan secara perlahan- lahan hingga semua badan kita terbebas hari lumpur. Itulah beberapa langkah penyelamatan yang bisa kita lakukan apabila kita sedang terjebak di tengah- tengah lumpur hidup. Sekali lagi ditekankan bahwa ketika melakukan langkah-langkah di atas, jangan seklai- kali gugup ataupun membuat gerakan yang tiba-tiba.

BAHAYA WISATA AIR

Bahaya Wisata Air Berwisata tentu sangat menyenangkan, ya. Tetapi jangan mengabaikan keselamatan kita saat berada di tempat wisata, terutama ketika melakukan wisata air. Seperti, pergi ke pantai, air terjun, atau sungai. Semuanya dapat berbahaya pada saat-saat tertentu. Bahaya Wisata Air Terjun Banyak orang yang berkunjung ke tempat wisata ini untuk menghabiskan liburan mereka. Terkadang saking asyiknya bermain di sungai bawah air terjun, semua mengabaikan larangan-larangan yang ada. Nah, ternyata main di air terjun pun dapat berbahaya. Memang ketika bermain, air sungai mungkin tengah surut atau bahkan kering, jadi kita mengira semuanya aman-aman saja. Tetapi itu hanya berlaku di lokasi wisata saja. Bagaimana dengan di hulu sungai sana? Apakah cuacanya sama? Atau bahkan tengah hujan deras? Kemungkinan seperti ini patut diantisipasi. Karena banyak kejadian, ketika tengah asyik menikmati panorama alam sekeliling air terjun atau asyik main di sungai dekat air terjun, tiba-tiba air bah datang. Hal ini disebabkan karena hulu sungai yang cuacanya tengah buruk. Jadi, tetap waspada walau tengah berwisata. Bahaya Wisata Pantai Pantai, salah satu tujuan wisata favorit keluarga. Terlebih anak-anak. Mereka sangat senang bermain pasir di pantai atau berenang. Selain itu beberapa kegiatan bisa kita lakukan ketika berlibur ke pantai, diantaranya, memancing, voli pantai, bahkan mencari kulit kerang. Di balik keindahan pantai dengan pasir lembut dan ombak bergulung-gulung tersebut, ada bahaya yang mengintai dan patut kita waspadai. Apa saja? Berikut ulasannya. Arus balik Arus balik atau biasa dikenal dengan sebutan rip current ini termasuk salah satu yang harus diwaspadai ketika liburan di pantai. Apa sih yang dinamakan arus balik? Arus balik merupakan air yang bergerak kembali ke laut setelah ada ombak yang datang dari laut ke tepi pantai. Arus balik ini dapat menyeret orang ke lautan. Untuk menghadapi arus balik, berenanglah ikut arah arus balik selanjutnya berenanglah sejajar dengan garis pantai sampai kita lihat ujung arusnya. Jangan coba untuk melawan arus balik, karena bisa-bisa kita semakin terbawa ke lautan yang lebih dalam dan akan mudah kehabisan tenaga. Serangan ubur-ubur Ubur-ubur sering ada di pantai dan menyerang para pengunjung. Nah, kalau sampai tersengat ubur-ubur, kita bisa mengalami sakit dan luka memerah serta gatal. Jadi jangan lepas untuk berwaspada ketika liburan di pantai dan alangkah baiknya kita pastikan juga, pantai tersebut bebas dari hewan ubur-ubur atau tidak. Adanya bakteri E-coli Air laut walaupun tampaknya bersih, tapi menyimpan banyak bakteri di dalamnya. Salah satunya adalah bakteri E-coli yang menyebabkan diare, panas, muntah-muntah, dan perut sakit. Untuk menghindari terinfeksi bakteri E-coli saat liburan di pantai, jangan sampai air laut terminum dan usai bermain di pantai jangan lupa membilas tubuh dengan air tawar yang bersih dan cucilah tangan dengan bersih. Gali lubang pasir terlampau dalam Menggali lubang pasir terlampau dalam juga dapat membahayakan jiwa. Ya, lubang pasir yang dalam, jika ada seseorang yang memasukinya kemudian runtuh maka dapat berakibat fatal. Boleh membuat lubang pasir tetapi jangan terlalu dalam (kedalaman tidak lebih dari lutut). Dan bila kita menemukan ada lubang pasir terbuka, cepatlah ditutup supaya tidak membahayakan pengunjung lainnya. Bulu babi Bulu babi yang memiliki duri tajam, dan bila terkena durinya bisa menyebabkan demam ini patut diwaspadai saat berada di pantai. Sebaiknya menggunakan alas kaki ketika hendak berjalan-jalan, karena terkadang jika tak pakai alas kaki, bisa menginjak bulu babi tanpa disengaja. Terbakar matahari Teriknya sinar matahari pantai dapat membakar kulit dan membuat iritasi. Jika kulit yang terbakar cukup parah sebaiknya dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Untuk mencegah terbakar sinar matahari ini, kalau ke pantai sebaiknya pakai sunblock terlebih dahulu untuk melindungi kulit kita. Bahaya Wisata Sungai Wisata di sungai pun tak luput dari bahaya, salah satunya adalah ketika melakukan kegiatan olahraga arung jeram. Ini termasuk dalam olahraga ekstrim dan memicu adrenalin kita. Bahaya yang mengintai antara lain terjatuh dari perahu serta terseret ke under cut. Under cut adalah sejenis arus sungai yang bila dilihat dari permukaan tampak tenang, akan tetapi di dalamnya membentuk pusaran yang mengarah ke bawah. Sehingga kalau ada yang jatuh ke under cut kemungkinan bisa tertarik ke dasar sungai. Bahaya lain adalah mungkin bisa terjadi yaitu banjir dan terbentur batu di sekitar sungai yang dilalui selama melakukan arung jeram. Nah, selain itu jika kita berwisata sungai, harus memperhatikan dengan baik larangan dan peraturan selama berada di sungai. Contohnya, jangan masuk ke sungai karena ada hewan buas dalam sungai seperti, buaya atau ular yang berbisa. Salah satu yang paling penting dan perlu diperhatikan saat melakukan wisata sungai adalah kondisi cuaca. Lihat apakah cuaca baik atau tidak, kalau kelihatannya kondisi cuaca tak memungkinkan lebih baik urungkan niat untuk berkunjung. Ini demi keselamatan kita. Seperti wisata di air terjun, kita tak tahu apa yang terjadi di hulu sungai sana. Berwisata dimanapun, tetap harus waspada, ya. Karena bahaya bisa datang kapan saja dan di mana saja

BEBERAPA JENIS CIDERA PADA SAAT MENDAKI

Beberapa Jenis Cidera Pada Saat Mendaki Gunung - Kram Betis (strained calves) dirasakan seperti terbakar, tidak ada tenaga dan kram pada otot betis. Hal ini diakibatkan saat mendaki tanjakan berbatu yang mengharuskan kita memanjat dengan menaikkan kaki satu2 sehingga beban tertumpu hanya pada betis , bukannya pada otot paha dan bokong. Jika mengalaminya saat mendaki, kita harus istirahat, letakkan kaki yang sakit lebih tinggi dari jantung, dan pijat untuk melemaskannya. Untuk mencegah, sebelum mendaki kita harus melatih otot paha dan otot bokong kita sehingga otot tersebut bisa jadi tumpuan saat menanjak manjat.  - Cedera pergelangan kaki (Rolled ankle) ini berupa rasa sakit dan bengkak pada pergelangan kaki, meski kita tidak menyadari kalau kita keseleo selama perjalanan. Cedera ini disebabkan jika otot betis ke bawah kurang kuat sehingga tidak memberikan kestabilan pada pergelangan kaki saat berjalan di tempat yang tidak rata seperti berbatu atau tanah bergelombang (seperti jalan di awal pendakian Gunung Papandayan). Untuk pencegahannya latih keseimbangan satu kaki dengan membawa beban untuk memperkuat otot kaki bawah kita termasuk pergelangan kaki. Jika bolak balik mengalami cedera, gunakan boot potongan tinggi!! - Sakit di otot paha dan lutut gemetar ( sore on quads and/or knee). Penyebabnya adalah saat turun dengan bawaan masih berat, posisi kesejajaran antara pinggul, lutut dan pergelangan kaki yang tidak tepat, dan terakhir akibat kaki panjang sebelah. Untuk mecegah, latih otot torso kita yaitu mulai dari bahu sampai pinggul sehingga tubuh kita stabil dalam membawa beban berat saat turun pendakian. Gunakan juga trekking pole kalau turun ( Semeru dan Merapi turun tanpa trekking poles?, alamat lutut gemetar ria…)  - Radang sendi Pinggul (Hip bursitis) dirasakan sakit luar biasa setiap langkah kita akibat kerusakan jaringan lunak di daerah pinggul. Alhasil, cara jalan kita pasti jadi aneh, seperti malas ngangkat paha kita. Ini yang paling sering kita alami sebenarnya bagi yang suka mendadak mendaki di akhir weekend tanpa persiapan olahraga beberapa minggu sebelumnya. Banyak duduk di kantor, langsung mau nanjak, otot pinggul lah yang jadi sasaran kram dan sakit selama pendakian. Latihan hip abductor sangat membantu menguatkan otot2 pinggul kita.  - Metatarsalgia (nyeri pada tulang jari tepat sebelum jari2 kaki) dirasakan seperti ada batu tajam di dalam sepatu kita. Hal ini terjadi jika kita menggunakan sepatu yang memiliki ujung sempit atau terlalu lekuk ke atas, selain kebiasaan menapak dengan ujung sepatu terlalu berlebihan saat pendakian. Ubah kebiasaan menapak. Tekanan saat menapak harus didistribusikan sampai ke tumit. Bantalan tambahan pada sol dalam dapat mengurangi tekanan di pangkal jari saat menapak. - Plantar fasciitis (nyeri pada telapak kaki) dirasakan tidak hanya berupa rasa sakit pada lengkukan telapak kaki tetapi juga pada tumit kita. Fascia plantaris merupakan jaringan ikat yang menghubungkan jari – jari kaki dengan tumit dan menyokong lengkungan telapak kaki. Untuk mengobati, gunakan botol plastik dan pijakkan telapak kaki yang sakit sambil menggulungkan botol plastic tersebut. Untuk pencegahan latihan berjalan dalam jarak jauh secara bertahap.

MENYELAMATKAN DIRI SAAT KEBAKARAN HUTAN PADA SAAT MENDAKI

Menyelamatkan Diri dalam Kebakaran Hutan Pada Saat Mendaki Gunung Setiap tahun khususnya musim kemarau, kebakaran hutan kerap kali membakar puluhan hektar area. Suhu yang bisa melebihi ratusan derajat Celcius akan sangat menyiksa jika dalam kondisi berada di area ataupun terjebak. Ketika api ada di sekeliling, saat hirupan oksigen berubah menjadi hirupan udara super panas, teror yang akan mengikuti adalah kematian. Beberapa kasus kebakaran hutan pegunungan di Indonesia juga sering terjadi khususnya ketika musim kemarau. Kegiatan pendakian di sebagian gunung-gunung mungkin ditutup, namun ada juga sebagian yang dibuka. Pendaki yang tahu benar dalam hal pembuatan api tentu tidak masalah, tapi selain dari ulah manusia, api'pun juga bisa muncul karena adanya gesekan benda panas di alam. Berikut adalah aturan untuk bertahan di dalam kebakaran hutan : 1. Berada di Tempat Lain Ini adalah aturan wajib yang dilakukan oleh naluri setiap orang. Tinggalkan daerah kebakaran secepatnya dan jangan menunggu untuk melihat bagaimana api akan terus menjalar. 2. Cari Zona Aman Salah satu zona aman dari api adalah air seperti sungai dan danau. Jika mungkin dan sebelumnya anda sudah melihat dimana ada air di jalur pendakian, segeralah menuju ke arahnya. Basahi diri anda dengan air atau masuklah ke dalamnya. Zona aman lainnya adalah tempat yang jauh dari bahan pembuat api (serasah hutan) seperti daerah berbatu, dasar sungai, daerah yang lapang. Daerah yang telah dibakar kadang menjadi tempat yang aman karena bahan bakar sudah terbakar di tempat itu, namun pastikan api yang membakar tempat itu benar-benar sudah mati. Jauhilah daerah yang gersang dan kering seperti daun dan pohon kering.  3. Cari Jalan Menurun Api lebih cepat bergerak ke atas daripada kebawah. Carilah jalan keluar yang menurun tetapi jangan mengikuti ngarai (lembah, jurang) karena jalur tersebut bertindak sebagai cerobong asap yang menyalurkan panas ke atas bukit. Pohon berdaun dan semak-semak membakar lebih cepat daripada pohon cemara. Jika ada, cobalah mengikuti rute yang kurang mudah terbakar seperti pohon pinus. Arah dan besar kecilnya api ditentukan oleh keadaan sekitarnya seperti angin. Angin bisa membawa bunga api yang berpotensi membakar daerah sekitarnya. Carilah jalan yang melawan arah angin yang juga akan melawan arah api. Anda mungkin akan menemukan hewan yang juga akan mencari tempat aman, Hewan kadang bisa menunjukkan jalan dimana ada tempat yang aman. Jika hewan bisa menunjukan jalan, anda tidak akan bisa bersaing berlari dengan mereka. Namun mengikuti arah hewan bukan salah satu saran. Beberapa hewan yang pemalu dan takut akan bergerak tak menentu, bahkan panik dan berlari lebih ke dalam api. 4. Fungsikan Kain  Bernafaslah di dalam pakaian anda untuk melindungi saluran pernafasan agar tidak menghirup gas panas. Anda membasahi kain dengan air untuk menutup hidung dan mulut sebagai respirator darurat, lalu bernafaslah di dalam kain basah tersebut untuk menghalau bau asap panas. Beradalah lebih rendah karena akan lebih mendapatkan banyak udara. Arah asap yang naik akan mengurangi jumlah udara di sekitar. 5. Berlindung Temukan gua, celah tandus, pipa drainase atau lubang bawah tanah untuk berlindung di dalamnya. Jika anda mendaki di daerah dengan ancaman kebakaran tinggi, bawalah selimut api untuk melindungi anda dalam kondisi darurat. Sebagai pilihan terakhir, galilah parit untuk berbaring dan tutupi tubuh anda dengan tanah. Anda bisa juga berbaring menghadap ke bawah dengan menggali lubang kecil di bawah wajah untuk menyimpan sedikit oksigen. Tahan nafas dan jaga mata untuk tetap tertutup ketika api melewati anda. Ini cukup berbahaya, untuk itulah disebut sebagai pilihan terakhir. Tetaplah ingat, cara terbaik untuk bertahan hidup adalah dengan persiapan. Buatlah rencana dan ketahui kondisi medan yang akan menjadi tempat tinggal anda dalam beberapa waktu. Selamat Berpetualang !

Sabtu, 16 Juli 2016

BINATANG YANG DAPAT DIKONSUMSI PADA SAAT TERSESAT

Binatang yang Bisa dimakan Pada Saat Kita Tersesat Salah satu ancaman bagi seorang survivor adalah kehabisan makanan saat mencari jalan keluar. Tentulah perut harus diisi dengan makanan agar energi tubuh dapat membantu dalam pencarian jalan keluar dari situasi survival. Ada banyak makanan yang dapat ditemukan baik di pegunungan, rawa ataupun di sungai. Makanan haruslah yang tidak beracun dan mengandung banyak nutrisi bagi tubuh. Selain membantu memulihkan tenaga, makanan ini juga dapat menghangatkan tubuh dan mencegah dari hipotermia. Selain tumbuh-tumbuhan, ada beberapa makanan yang bisa mencukupi kebutuhan energi untuk tubuh. Diantaranya adalah sebagai berikut: Di Pegunungan Semua binatang liar/buas darat sungai dan burung yang ada di pegunungan dapat dimakan. Ada Ayam hutan, burung, jangkrik, serangga, kelelawar, katak, tikus dan cacing merupakan binatang yang bisa Anda buru dan Anda makan dalam situasi survival. Di Rawa Ular, buaya, biawak, burung, kodok hijau, kucing rawa, kepiting, kerang dan tupai rawa merupakan beberapa makanan yang bisa Anda dapatkan di Rawa. Tentunya untuk mendapatkan beberapa binatang ini, Anda harus menguasi teknik berburu dan beberapa alat sebagai pembantu. Di Sungai Tidak jauh berbeda dengan binatang rawa, di sungai Anda bisa mendapatkan biawak, buaya, belibis kodok hitam dan ikan. Semua jenis binatang ini bisa Anda dapatkan tergantung pada kemampuan Anda untuk memburunya. Itulah beberapa jenis binatang yang bisa Anda manfaatkan saat berada di situasi survival. Kondisi terisolir, jauh dari bahan makanan yang memadai akan membawa Anda pada masa sulit kekurangan makanan. Maka sebelum melakukan pendakian gunung ataupun kegiatan alam bebas lainnya, Anda harus memperhatikan manajemen logistik untuk kebutuhan makanan Anda

MENCARI JALAN KELUAR PADA SAAT TERSESAT DI GUNUNG

Mencari Jalan Keluar Saat Tersesat di Gunung Berusaha sekuat tenaga adalah keutamaan untuk dapat keluar dari situasi survival. Sebisa mungkin cepat mencari hubungan dengan team S.A.R dan lingkungan masyarakat terdekat. Suatu tindakan yang sangat bijaksana apabila seorang survivor dapat memberikan tanda-tanda jejak yang mudah dibaca oleh team S.A.R. Contoh sederhananya adalah membuat goresan/tebasan pada pohon, sobekan kain atau kertas, juga membuat sebuah isyarat yang dapat menunjukkan posisi. Beberapa yang bisa dilakukan selain yang disebutkan tadi yaitu: Peluit Peluit adalah salah satu alat yang dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk keluar dari situasi survival. Meniupnya untuk memberikan suatu isyarat dimana letak ketika kita tersesat. Api Cahaya yang keluar dari api dapat menarik perhatian. Gunakan ini untuk keluar dari situasi survival. Selain sinarnya, api juga memberikan tanda dengan asapnya ketika siang hari. Kaca/benda mengkilat kaca ataupun sejenis barang yang mengkilat dapat memantulkan sinar matahari. Dapat digunakan untuk memberikan tanda. Kain berwarna kain yang berwarna mencolok dapat digunakan sebagai tanda untuk keluar dari situasi survival. Kain haruslah yang mencolok warnanya, yang lebih kontras dari warna umum disekitar hutan. Lampu Senter ataupun lampu dapat digunakan untuk mencari hubungan dengan team S.A.R. Lebih baik lagi apabila menguasi tanda morse. Untuk keluar dari situasi survival haruslah mempunyai tekad yang kuat. Dibutuhkan beberapa keahlian seperti menentukan arah, mengenali daerah sekitar gunung dan meninggalkan jejak yang mudah dikenali oleh team S.A.R. Kekuatan bertahan hidup, pengetahuan bahan makanan di hutan yang bisa dikonsumsi, pengetahuan cara memperoleh air di hutan juga beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk keluar dari situasi survival ini. Namun yang terpenting adalah bergerak menuju pemukiman masyarakat dan bertemu team S.A.R.

GAS BERACUN GUNUNG BERAPI

Gas Beracun Gunung Berapi Seseorang yang tersesat, keluar dari jalur pendakian yang umum digunakan dapat memasuki kawasan mengandung gas beracun. Keadaan panik dan frustasi selalu erat kaitannya dengan tindakan yang ceroboh, maka sangat penting bagi seorang survivor agar tetap tenang dan bergerak mencari pemukiman serta team SAR. palagi jika gunung yang dilintasi merupakan gunung berapi, gas beracun menjadi ancaman bagi seorang survivor. Gas beracun adalah salah satu ancaman dari luar yang bisa membuat seorang survivor tak sadarkan diri, tidak bisa bernafas dan beresiko kematian. 3 Gas Beracun Gunung Berapi Gunung berapi yang aktif dapat mengeluarkan gas racun yang dapat membuat seseorang tak sadarkan diri dan beresiko kematian. Sedikitnya ada 3 gas beracun yang perlu diwaspadai, apalagi jika dalam keadaan survive atau bertahan hidup ketika tersesat di gunung berapi. Berikut adalah 3 gas racun gunung berapi, ancaman dari luar bagi survivor: FUMAROL Fumarol adalah gas yang keluar dari gunung berapi yang meletus. Gas racun ini berasal dari air yang terdapat dicelah batuan atau dipermukaan bumi terpanaskan lava/magma sehingga terpancar keluar sebagai uap panas. Fumarol sebenarnya dikenal sebagai lubang atau retakan pada gunung berapi yang mengeluarkan uap dan gas sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan karbon dioksida. MOVET Gas beracun yang satu ini cukup berbahaya jika terhirup oleh manusia. Gejala yang diakibatkan oleh menghirup gas movet ini diantaranya adalah pusing, telinga berdengung, lemah, sakit kepala, mual, jantung berdetak keras, lutut tidak mampu menahan berat tubuh sehingga sulit untuk berjalan menyelamatkan diri dan beresiko kematian. Movet adalah gas racun tidak berbau dan tidak berwarna dikenal dengan nama Carbon Mono Xide (CO) yang menjadi ancaman bagi survivor. SOLFATARA Mual dan muntah merupakan gejala seseorang yang menghirup gas racun ini. Solfatara adalah gas racun yang keluar dari belerang. pada kondisi tertentu dapat mematikan. Gas beracun ini termasuk ancaman yang dapat membuat seseorang meninggal dunia. Solfatara dapat dikenali keberadaannya dengan adanya bau yang khas seperti gas oksida belerang pada umumnya, berbau busuk seperti bau kentut. Upaya atau tindakan yang dapat menjadi pertolongan pertama bagi seseorang yang menghirup gas beracun ini adalah dengan membawa korban ke tempat dengan udara yang bersih atau steril, lindungi dari tempat yang dingin. Upaya nafas buatan juga dapat membantu apabila korban mengalami kesulitan bernafas. JANGAN menggunakan metode mulut ke mulut jika korban menelan atau menghirup zat tersebut. Gunakan peralatan medis.

TIPS MENDAKI AGAR TAK MUDAH LELAH

Tips Sederhana Agar Mendaki Gunung Tak Mudah Cepat Lelah Saat ini kegiatan untuk mendaki gunung sedang di minati oleh pemuda. ada banyak faktor yang mempengaruhi orang mendaki mulai dari mengikuti suatu kelompok pendaki yang biasanya di adakan oleh kampus masing-masing , mengikuti trend dan ada pula yang terinspirasi dari menonton sebuah film. Berikut ini beberapa tips untuk mempermudah kita dalam melakukan pendakian gunung. Beberapa diantaranya adalah : - Tali sepatu sebagai pengganti ikat pinggang  Jika anda merasa repot untuk memakai ikat pinggang ada baiknya memakai tali sepatu saja sebab lebih simple dan tidak begitu repot cukup lingkarkan di celana dan di buat sampul seperti mengikat sepatu bagi anda yang mendaki memakai celana dpl maupun jeans . - Biasakan jangan langsung menenggak air mineral secara langsung Cobalah untuk ketika minum biarkan dulu di bagian mulut sedikit demi sedikit di minum agar tengggorokan kita basah dan tidak cepat haus . - Jangan terburu-buru mengambil nafas saat perjalanan mendaki agar anda tidak merasa capek atur nafas sebaik mungkin. - Dalam mendaki satu hentakan nafas panjang untuk 2 kali langkah kaki . - Kantong plastik dapat menghangatkan bagian tangan dan kaki , selain jaket yang kita gunakan kantong plastik juga dapat sedikit menghangatkan bagian tangan dan kaki kita . - Usahakan lebih memilih makan sarden dari pada mie instan, sebab mie susah untuk dicerna dan dapat membuat kita lebih cepat merasa lelah oleh karena proses pencernaan mie instan tersebut . - Sebuah pendakian bukanlah untuk mencapai puncak semata , proses dalam melakukan hal tersebut juga tak kalah mengesankan . semoga tips diatas dapat bermanfaat 

Selasa, 12 Juli 2016

Cara Menentukan Arah Tanpa Kompas

Beberapa Cara Menentukan Arah tanpa menggunakan Kompas Kompas merupakan alat yang dipakai sebagai penunjuk arah mata anginyang selalu digunakan  oleh para traveler, kegiatan pramuka,  pendaki gunung atau berwisatake sebuah desa terpencil.  Ada  situasi dimana saat anda sedang menjelajah hutan yang lebat, menjelajah kawasan pegunungan yang jauh dari pemukiman atau sedang melakukan pendakian gunung di wilayah terpencil kompas yang anda bawa ternyata rusak atau lupa tidak membawa kompas, sementara anda perlu tahu arah mata angin. Jika hal ini terjadi, tidak perlu khawatir anda akan tersesat atau tidak ada solusi dari masalah yang sedang anda hadapi. Berikut ini ada beberapa cara menentukan arah dengan tanpa menggunakan kompas. - Menggunakan silet atau jarum yang diletakan di atas permukaan air; Dengan cara yang sangat sederhana, jarum maupun silet bisa digunakan untuk mengetahui arah mata angin sebagai pengganti dari kompas. Cara ini bisa digunakan kapan saja baik siang ataupun malam. Caranya sangat mudah, jarum tusukkan pada gabus yang tipis (benda ringan yang bisa mengapung), kemudian anda letakkan tusukan jarum pada gabus itu ke dalam wadah yang berisi air sehingga terlihat mengapung di permukaan air. Biasanya ujung jarum ataupun silet selalu mengarah ke utara atau selatan. - Berpatokan pada masjid;  Sebagian orang bila ingin membangun masjid untuk menentukan arah kiblat dengan kompas biasanya mereka berpatokan. Seperti anda ketahui,  Masjid yang ada di Indonesia selalu  menghadap ke arah kiblat(barat). Jadi ini juga menjadi suatu alternatif yang bisa anda jadikan acuan bila tersesat di sebuah desa sementara kita tidak tahu arah. Tapi kalau anda tersesat di hutan atau di gunung cara ini tidak bisa diaplikasikan karena di hutan tidak ada masjid. - Melihat kuburan; Khusus untuk kawasan Indonesia, kuburan Islam dan Kristen umumnya menunjukkan arah utara selatan. Bila kita terjebak  atau tersesat di suatu pedesaan, biasanya dijumpai kuburan. Kuburan bisa dijadikan pedoman untuk menetukan arah. - Melihat bayangan benda; Saat tidak membawa kompas atau kompas tidak bisa digunakan karena rusak, kita bisa menggunakan bayangan benda untuk menentukan arah. Bila kita tersesat di pagi hari bayangan cenderung condong ke arah barat  dan  siang hari menjelang sore bayangan benda cenderung condong ke arah timur. Caranya cukup menancapkan benda tegak di permukaan tanah, kemudian lihat bayangan bendanya. - Memanfaatkan pohon; Dalam kondisi kita tersesat di sebuah hutan lebat yang penuh dengan pepohonan besar kita bisa menggunakan tanda-tanda dari benda alam yang ada di sekitar kita salah satunya pohon yang besar. Perhatikan pohon yang besar. Rabalah setiap sisi dari batang pohon yang besar itu. Jika sisi pohon itu lebih kering dan tidak berlumut berarti  menunjukan arah barat atau sisi yang bila diraba itu lebih hangat maka itu menunjukan arah barat. Dan sisi sebaliknya yaitu batangnya berlumut berarti itu menunjukan arah timur. Jika kondisi tersesatnya pada malam hari, untuk mengetahui mana arah barat dengan meraba suhu dari batang pohon tersebut suhu yang batangnya lebih hangat biasanya menunjukan arah barat. Atau ada cara lain yaitu anda bisa menggunakan daun pandan hutan jika kebetulan menemukan pandan hutan di sekitar anda, batangnya yang terlihat berkualitas baik biasanya menghadap ke arah timur - Melihat jam dan matahari; jika anda kebetulan memakai jam, terlebih dahulu lihat jam anda sebelum melihat matahari  karena matahari mengalami pergeseran waktu setiap jamnya. - Mengamati bintang orion; Para petani pada zaman dahulu sering menggunakan rasi bintang orion atau waluku untuk mulai menggarap sawah mereka. Rasi bintang orion ini mudah dikenali yaitu adanya tiga bintang kembar yang berjajar. Rasi bintang ini bisa di lihat di sebelah barat langit, makanya itu bintang orion bisa dijadikan petunjuk arah barat atau sebagai petunjuk dalam menentukan  arah barat Mengamati rasi bintang pari atau laying-layang; Pada setiap bintang yang paling terang dari rasi bintang ini, bisa menjadi petunjuk arah mata angin. Rasi bintang ini terletak pada malam hari di langit arah agak selatan berarti bisa menunjukan arah selatan dari mata angin. Demikian beberapa cara menentukan arah tanpa kompas yang bisa anda gunakan  untuk bisa keluar dari masalah anda dalam kondisi sedang kegiatan pramuka, berwisata ke sebuah desa terpencil atau  untuk bisa cepat menemukan cara agar bisa selamat keluar dari hutan atau gunung saat anda tersesat.

Teman Mendaki

kriteria teman mendaki seperti ini yang wajib ada! Kegiatan yang sedang menjadi tren saat ini adalah mendaki gunung. Dari yang masih remaja hingga dewasa berlomba-lomba untuk menjajal kegiatan yang cukup ekstrim ini. Alasan ikut kegiatan mendaki ini juga bermacam-macam, ada yang terpengaruh acara-acara di televisi yang menyajikan keindahan alam, ada yang ingin mencoba karena di ajak teman, dan ada pula yang menjadikan kegiatan mendaki gunung sebagai hobi seseorang. Untuk para pendaki juga dipermudah dengan banyaknya web atau bloga yang menyediakan informasi tentang tempat destinasi yang bisa dikunjungi dan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan mendaki gunung. Kalau kamu ingin mendaki gunung, tidaklah mungkin kamu pergi mendaki sendirian, tetapi kamu harus membentuk tim atau kelompok yang harus memiliki kriteria berikut ini. Dengan siapa kamu mendaki, akan menentukan bagaimana kesan pendakianmu, akan menjadi kesan yang tak terlupakan atau kesan yang membuatmu kapok untuk mendaki lagi. 1. Wajib ada teman yang memiliki alat pendakian yang lengkap dan bisa dijadikan porter Teman yang seperti ini wajib ada jika akan mendaki. Utamakan teman yang memang hobi mendaki karena dia pasti memiliki peralatan yang lengkap seperti tenda dome, carrier, trangia, dan lain-lain. Tidak susah mencari teman yang seperti ini karena biasanya teman seperti ini dapat ditemukan di organisasi pecinta alam. Jika teman yang sudah terbiasa mendaki gunung, kekuatan fisiknya tidak perlu diragukan lagi guys! Jangan heran jika dia lebih cerewet saat mempersiapkan pendakian terutama soal makanan dan tentunya peralatan karena dia memiliki jam terbang tinggi jadi sudah lebih berpengalaman. Dia akan selalu mengingatkan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pendakian. Misalnya jangan membuang sampah sembarangan, pantangan tentang gunung itu sendiri dan lain-lain. 2. Teman yang memahami dan menguasai medan pendakian juga harus ada agar kegiatan mendaki lebih lancar Selain kelengkapan alat pendakian yang harus diperhatikan, teman yang memahami medan pendakian juga sangat diperlukan. Dengan adanya teman yang paham medan pendakian, bagi kamu para pemula akan lebih siap apapun keadaan medan pendakian tersebut. Teman yang memahami medan akan lebih mudah menyusun estimasi waktu selama pendakian, dimana keberadaan sumber air dan mencari alternatif dimana harus mendirikan tenda jika tempatnya sudah penuh. 3. Teman yang memiliki kesabaran tinggi dan selalu memberi semangat buat kawannya Kalau kamu sudah memiliki 2 kriteria teman di atas tapi tidak memiliki fisik yang kuat, bisa jadi kamu atau temanmu itu bisa menghambat jalannya pendakian lho. Yang lambat akan ditinggalkan jauh di belakang. Nah karena itu, kamu perlu teman yang sabar menunggu dan selalu menyemangati teman lainnya yang sudah merasa lelah. 4. Kawan yang memiliki selera humor agar pendakian tidak membosankan Kegiatan mendaki jangan hanya berjalan dan tidak meninggalkan kesan apa-apa. Oleh karena itu, kamu perlu teman yang punya selera humor tinggi dan konyol abis. Teman macam ini akan membuat kegiatan mendaki kamu lebih menyenangkan dan terasa kebersamaannya. Buatlah perjalanan mendakimu menjadi tak terlupakan dengan sesekali bercanda saat istirahat dan berfoto ria. Dengan bercanda kamu akan selalu tertawa dan perjalanan mendakimu tidak akan terasa berat. 5. Kawan yang bisa menjadi sasaran karena memiliki banyak aib buat bahan bercanda Kalau kamu tidak memiliki teman yang jago lawak, alternatif lain yakni carilah teman yang punya banyak bahan bullying. Dan pastikan kalau temanmu tidak mudah tersinggung jika dijadikan bahan lawakan agar tidak bertengkar. Kan gak lucu kalau kalian harus jauh-jauhan saat mendaki. Iya kan? 6. Kawan yang pintar memasak Logistik dalam pendakian merupakan hal penting dalam kelancaran pendakian lho. Oleh karena itu, teman yang pintar memasak sangat diperlukan. Karena ada perbedaan dalam mengolah makanan di gunung dan di keadaan normal. Sebagai contoh ketika menanak nasi di gunung, air untuk menanaknya harus dididihkan terlebih dahulu. Baru kemudian dimasukkan beras yang jarak satu ruas jari lebih. Yang pasti koki harus memperhatikan rasa yang kira-kira bisa diterima semua teman-temannya, jangan terlalu asin karena takut ada yang tidak suka asin, untuk yang suka asin lebih baik disediakan garam dan menambahkan sendiri sesuai selera. 7. Kawan yang bisa menjadi fotografer saat perjalanan yang memiliki peralatan foto memadai Untuk anak muda jaman sekarang sudah serba update status dan foto di sosmed. Jadi teman yang berperan dalam dokumentasi dalam perjalanan sangat penting dan wajib ada. Yang pasti, kemampuan fotografer harus benar-benar mumpuni, yang tahu persis bagaimana menggunakan kamera dengan baik agar hasil jepretan foto maupun video bisa memuaskan. Jangan sampai salah pencet ya! 8. Jangan pernah menghalangi temanmu yang berbadan gemuk untuk ikut mendaki, mereka juga berhak melihat Indonesia Banyak sekali teman-temanmu yang berbadan gemuk yang sebenarnya ingin ikut mendaki, tapi ada beberapa alasan yang membuat temanmu itu mengurungkan niatnya. Salah satu alasannya mungkin karena kamu akan menolak ajakannya karena kamu takut dia akan merepotkanmu saat perjalanan. Padahal mereka juga punya hak untuk melihat indahnya Indonesia, dengan kamu rajin mengajaknya olahraga sebelum mendaki dan memilih gunung yang sesuai untuk pemula itu sudah lebih dari cukup. Kalau tidak ya kamu tidak usah bingung mencari siapa yang menjadi penunggu tenda, suruh saja temanmu itu saat kamu pergi ke puncak.

Jumat, 01 Juli 2016

CARA MENGIMBANGI HAWA DINGIN

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi hawa dingin disaat mendaki. Seperti membawa sarung tangan, kaus kaki, kupluk, sleeping bag dan seterusnya. Kendalikan Hati dan Pikiran.  Hawa dingin biasanya menyerang seluruh persendian. Tapi, kali pertama yang dirasakan yakni pada bagian punggung. Ketika dingin mulai menghampiri, segera tata hati dan pikiran jangan sekali-kali menuturkan ataupun mengeluhkan suhu dingin, karena tanpa disadari kita telah mensugesti diri untuk merasakan. Beraktifitas/Menyibukkan Diri  Dari pengamatan yang pernah disaksikan, kebanyakan pendaki cenderung berdiam diri saat mulai kedinginan, padahal cara efektif mengusir dingin yaitu dengan menyibukkan diri. Lakukan hal-hal yang menyenangkan hati. Pernah juga melihat sahabat alam yang memasang tenda di tempat terbuka, sampai flysheetnya terbang terbawa angin. Ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam menyibukkan diri ini. Pakaian  Gunakan pakaian dari serat wol pada lapisan ke dua pakaian. Selain memantulkan kembali suhu panas tubuh juga pakaian yang terbuat dari benang wol menjaga agar sirkulasi oksigen ke tubuh lancar. Pun saat hawa dingin mulai dirasakan, jangan terlalu banyak bicara. Gunakan masker Atur Tidur  Terlalu cepat tidur ataupun banyak tidur membuat tubuh susah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Otot-otot yang dipergunakan saat mendaki sedikit demi sedikit mengalami pengenduran ketika kita beristirahat, menyebabkan pori-pori terbuka. Pada sisi ini, kita akan mudah terserang demam ataupun terkena flu dan yang paling ditakutkan lagi yakni, terkena gejala hypotermia. Sekitar jam 7 malam kita masih merasakan angin lembah sedang jam setengah 2 dini hari, angin berputar haluan menjadi angin puncak. Mandi  Jika sore hari kita tiba di pos daki atau di shelter pendakian, baiknya manfaatkan selah waktu tuk mandi, agar mempercepat proses pembakaran karbohidrat dalam tubuh yang berguna menghasilkan panas saat malam hari. Langkah tersebut tidak mesti dilakukan, sesuaikan dengan stamina tubuh. Insting Refleks Bertahan  Dekati teman yang bertubuh agak gemuk. Karena lemak yang banyak menghasilkan banyak pula panas tubuh. Hindari bernaung di bawah pohon saat malam hari, karena pohon menyerap oksigen dari tubuh. Minum air hangat yang telah dicampur dengan jahe. Makan coklat juga bisa menghasilkan panas jika dikonsumsi. Hindari memakai pakaian yang sudah terkena air (basah). Manfaatkan kaleng susu kosong untuk membuat perapian. Jika menyertakan pendaki wanita dalam pendakian akan lebih baik tidur berdampingan kalau benar-benar dingin tak mampu dikuasi lagi. Karena wanita lebih cepat menghasilkan panas tubuh. Awas Hypotermia  Tanda-tanda teman akan mengalami gejala hypotermia yaitu, saat tidur, ucapan yang keluar dari mulutnya tidak teratur (mengigau). Sering mengeluhkan dingin. Karena pikiran telah dikuasai situasi (down). Jika ada teman yang Anda lihat mengalami, segera masukkan ke kantung tidur, lapisi badannya dengan alumunium foil dan Anda juga ikut masuk ke kantung tidur. Jaga agar tetap tersadar

CARA MEMASAK NASI TANPA PANCI

Cara memasak nasi tanpa panci Cara memasak tanpa panci ini sebagai alternatif terakhir kalau anda tidak membawa alat masak seperti nesting, panci (kastrol) atau alat masak lain yang bisa digunakan untuk memasak nasi. Pertama. Kalau di sekitar anda terdapat pohon bambu, maka gunakan ruas pohon bambu untuk memasak nasi. Caranya potong bambu, satu ruasnya harus tertutup agar beras dan air tidak tumpah, satu sisi lagi potong habis agar mudah memasukkan beras dan air. Sebelum beras dan air dimasukkan ke dalam ruas bambu, buat lapisan dari daun pisang agar nasinya tidak menempel saat diangkat nanti. Setelah dilapisi daun pisang, masukkan beras dan air secukupnya lalu tutup rapat ruas bambu tersebut menggunakan daun pisang agar air tidak tumpah. Siapkan api, dan simpan bambu tadi di atas api. Kedua. Apabila di sekitar anda sulit mendapatkan pohon bambu, coba cari di ransel apakah anda membawa minuman kaleng atau tidak. Kalau kebetulan ada minuman kaleng, kaleng bekasnya bisa digunakan untuk memasak nasi tanpa panci. Ketiga. Kalau dua cara memasak nasi tanpa pancidi atas tidak juga memungkinkan, cara terakhir adalah menggunakan slayer (mitela). Kalau tidak ada mitela, gunakan kaos. Cara memasak nasi memakai mitela atau kaos yaitu bungkus beras oleh slayer / kaos lalu basahi dengan air, gali tanah sedalam 10 atau 15 cm kemudian tutup kembali tetapi jangan dipadatkan. Nyalakan api di atas bekas galian tadi sampai anda yakin beras dibawahnya sudah matang. Cara merebus air tanpa panci Cara merebus air tanpa panci yaitu menggunakan plastik bekas kemasan air mineral, atau kantong plastik. Agar tidak robek, bagian plastik yang tidak ada airnya jangan sampai terkena api. Itulah cara memasak nasi tanpa panci di alam terbuka yang dapat saya share di sini. Semoga bermanfaat!

Rabu, 29 Juni 2016

LOGO HUT RI 71

BELAJARLAH DARI ALAM

BELAJARLAH DARI ALAM Disadari ataupun tidak, ALLAH SWT senantiasa memberikan banyak gambaran pada manusia lewat ciptaanNYA. Tetapi kebanyakan manusia ‘tidak berpikir’ sehingga keberadaan alam ciptaanNYA ini kelihatan biasa-biasa saja. ALLAH SWT menjelaskan lewat kitab suci Al Qur’an yang intinya: “Berjalan-jalanlah kamu dimuka bumi. Maka kamu akan melihat kekuasaanKU”. Artinya, kita harus cerdas dan cermat dalam mengamati keberadaan alam semesta itu. Dengan begitu, kita akan bisa merasa dekat dengan ALLAH SWT.  Sebenarnya, sangat mudah untuk menikmati keindahan alam. Orang bisa meluangkan waktu dengan bertamasya, wisata ke pegunungan, pantai dan lain-lain. Dalam hal menikmati alam, pandangan antara anak kecil dan orangtua (sudah berumur) akan berbeda. Coba sesekali perhatikan anak kecil yang tengah berjalan-jalan dan tiba-tiba mereka melihat sungai yang airnya mengalir deras. Pasti, tanpa pikir panjang ia akan kepingin untuk mandi di kali itu.  Tapi berbeda dengan orangtua dalam menikmati alam. Para orangtua itu cenderung tidak melihat keindahan dari sungai itu. Yang indah bagi orangtua ataupun orang yang sudah dewasa adalah duit. Kemanapun mata memandang, yang dipikirkan hanyalah duit dan dunia. Padahal yang dilihat indah itu adalah fana dan bakal berubah. Itulah perbedaan antara anak kecil dan orang tua/dewasa dalam memandang keindahan alam.  Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari alam. Kita bisa belajar tentang ilmu kesabaran, ilmu kesetiaan, ilmu kepasrahan, ilmu diam dan banyak ilmu lainnya. Lho kok bisa? Jelas sekali. Lihatlah buktinya.  Belajar Kesabaran  Kalau hendak belajar ilmu kesabaran, maka kita hendaknya belajar pada Bumi yang kita injak setiap harinya ini. Bayangkan, bumi ini tidak pernah mengeluh meskipun diinjak-injak ratusan juta manusia. Bumi juga tidak pernah tersinggung meskipun diludahi, dikencingi bahkan menjadi tempat buangan kotoran manusia. Ia akan dengan sabar menerima semuanya. Kesabaran apalagi yang bisa mengalahkan bumi ciptaan ALLAH SWT itu? Tapi kalau manusia berbuat semena-mena terhadap bumi, maka Sang PENCIPTA akan marah dan bumi bakal menggulung dan menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri. Contohnya, tanah longsor dan lainnya.  Belajar Kesetiaan Jika hendak belajar ilmu kesetiaan, tidak ada salahnya kita belajar pada matahari. Belajar dalam hal ini bukan berarti menyembah matahari. Tidak! Tetapi kita cukup melihat, merasakan dan mencontoh kesetiaan matahari yang juga ciptaan ALLAH SWT. Matahari adalah tempat belajar ilmu kesetiaan karena ia dengan setia senantiasa hadir dari Timur dan terbenam di Barat setiap hari.  Matahari tidak pernah ingkar janji untuk tidak terbit. Ada orang yang guyon dengan mengatakan, lha kalau mendung bagaimana? Meski mendung, matahari tetap bersinar meski tertutup mendung. Bukankah ia terus setia?  Belajar Kepasrahan dan Nerimo (Ikhlas) Jika Anda ingin belajar ilmu kepasrahan dan nerimo (ikhlas), maka tidak ada salahnya belajar pada laut. Laut yang diciptakan ALLAH SWT adalah tempat mengalirnya beribu-ribu sungai di dunia ini. Kotoran apapun yang dilemparkan manusia lewat sungai, pasti akan mengalir ke laut. Dan laut akan pasrah menerima barang-barang buangan itu. Ia tidak pernah mengeluh sedikitpun. Laut juga akan ikhlas menerima semua air, kotoran atau benda-benda apapun yang mengalir lewat sungai. Keikhlasan yang ditunjukkan oleh laut adalah keikhlasan “Lillahi Ta’ala” (semuanya karena ALLAH). Belajar Ilmu dari Tumbuhan Kita juga harus belajar dari tumbuhan. Apa alasannya? Alasannya jelas, karena tumbuhan sejak dari bibit ia hidup, ia cenderung diam. Tapi tahu-tahu lama kelamaan tumbuhan itu menjadi besar dan memberi manfaat bagi si penanamnya. Bayangkan, sebuah tumbuhan saja tahu cara menghargai dan berterimakasih pada orang yang merawatnya. Sedangkan kita manusia ini yang disebut makhluk mulia oleh ALLAH SWT, malah tidak bisa menghargai dan berterimakasih pada ALLAH SWT yang telah merawat kita. Apa layak kita disebut sebagai manusia Rahmatan Lil-alamin (manusia yang menjadi rahmat bagi alam semesta)?  Kalau kita menghormati alam, berarti kita juga mensyukuri apa yang telah dianugerahkan ALLAH SWT. Bukan malah kita memperTUHAN alam

Menghindari Pacet

MENGHINDARI PACET Lintah atau pacet bukan hal yang asing bagi seorang pendaki gunung. Makhluk yang mungkin menjijikkan bagi sebagian orang ini terkadang menjadi momok yang menakutkan sehingga bisa mendatangkan kesulitan bagi kita. Sebenarnya tidak semua gunung di huni oleh vampire lunak ini, namun ada baiknya agan-agan termasuk ane untuk tahu bagaimana cara menghindari pacet si cacing penghisap darah ini. Berikut ini beberapa tips ringan aja gan. - Posisi dalam barisan Para pendaki gunung biasanya mendaki dalam bentuk barisan memanjang, gak mungkin berjejer kayak orang sholat kan. Nah, kalau agan dalam barisan itu sebaiknya agan memilih posisi paling belakang atau paling depan (ini satu keuntungan buat agan yang baca artikel ini, kalau gak baca kan gak tau). Kenapa begitu, orang yang pertama lewat biasanya belum disadari oleh lintah. Sedangkan yang paling belakang untung-untungan juga sih, bisa kena kalau stock lintahnya banyak. - Gunakan rendaman tembakau Tembakau memiliki aroma yang tidak disukai pacet, karena itu temabakau bisa kita manfaatkan untuk menghindari pacet. Caranya, daun tembakau kering direndam hingga berubah warnanya, kemudian air rendaman tersebut di balurkan ke seluruh bagian kaki, termasuk sepatu dan bagian bawah celana kita. - Gunakan anti nyamuk Anti nyamuk seperti A*tan atau Soff*el dapat kita gunakan untuk menghindari pacet, karena mereka juga tidak suka aromanya seperti halnya nyamuk. Kalau ane tidak terlalu suka pakai ini, soalnya terasa kurang nyaman di kulit kalau kita sedang berkeringat (dalam pendakian). - Gunakan minyak angin Minyak angin juga bisa kita gunakan, tapi biasanya minyak angin cepat menguap dan aromanya hilang. Jadi tidak terlalu efektif, selain itu juga lebih. - Mandi Mandi mungkin cara yang agak berat untuk menghindari pacet, karena gunung dimana-mana selalu dingin. Tapi percaya atau tidak, mandi adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari pacet si vampir lunak. Ini ane lihat sendiri gan, waktu naik gunung sama masyarakat Dayak di Gunung Berangin Kalimantan Barat. Sherva kami mandi pagi-pagi dalam udara yang dingin, dan beliau memang seperti bebas dari pacet. Sementara kami ditempeli cacing-cacing ganas yang sopan itu. Tapi selain mandi mereka juga menerapkan cara nomor 1 diatas (posisi). Jadi udah tau kan info ini ane dapat darimana, hehe. Oh iya, kalau pacetnya udah nempel, jangan langsung dicabut agar darahnya tidak keluar terus. Sebaiknya tetesi pacetnya dengan minyak angin agar dia terlepas perlahan, sehingga luka sayatan pacetnya tidak terlalu besar. Demikian tips singkat tentang cara menghindari pacet/lintah darat di gunung ini, mudah-mudahan bermanfaat. Salam lestari

Apakah Anda Termasuk Pendaki Berbahaya

Apakah Anda Termasuk Pendaki Berbahaya Mendaki gunung masuk kategori olahraga berbahaya. Tapi para pendaki pemula dan berbahaya memasabodohkan bahaya. Demi memasang foto – foto di sosial media, mereka pergi ke gunung. Tanpa persiapan, asal – asalan dan seringkali sembrono. Dan inilah tanda – tanda Anda pendaki berbahaya. Berbahaya bagi diri sendiri juga bagi teman pendaki yang lain. - Sok Jagoan Sikap sok jagoan ini nyaris selalu menjadi penyebab utama musibah pada pendaki pemula. Dengan alasan mencari tantangan, para pendaki pemula ini mencari jalur di luar jalur resmi. Parahnya, seringkali mereka melakukannya tanpa kemampuan navigasi yang baik. Jangankan GPS dan peta topografi, sekadar kompas pun tak bawa. Lalu apa yang diandalkan? Maka petualangan mereka pun biasanya berakhir di dasar jurang, mati kedinginan di lembah atau ditandu Tim SAR ke rumah sakit. Membuka jalur baru juga berarti merusak konservasi. Mengganggu kehidupan liar dan ekosistem. Para pendaki berpengalaman tak akan melakukannya selain untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan. - Packing Yang Buruk Packing atau mengepak barang dalam ransel adalah seni yang harus dikuasai pendaki gunung. Seluruh barang bawaan harus masuk ke dalam ransel. Karena medan sulit, tak boleh ada yang tergantung di luar ransel selain botol air minum. Tangan harus bebas karena memegang Tracking Poll atau berpegangan meniti akar – akar pohon jika dibutuhkan. Maka lihatlah para pendaki berbahaya. Dengan panci digantung ke ransel. Tangan menenteng sleeping bag atau jaket. Ransel mereka tak dilapisi lagi dengan cover bag. Pakaian di dalam ransel tak dilapis plastik. Jika hujan, semua pakaian, jaket dan sleeping basah. Padahal sangat penting menjaga pakaian ganti tetap kering. Tidur dengan keadaan basah bisa mengakibatkan hipotermia. Inilah penyebab utama kematian seorang pendaki gunung. Suhu tubuh turun karena kedinginan. Jangan pernah anggap enteng mengepak barang. Ini yang sering dimasabodohkan pendaki. Hipotermia Di Sangka Kesurupan Pendaki pemula mendaki tanpa ilmu. Berbekal semangat dan tanpa perlengkapan memadai mereka nekat mendaki gunung. Karena tidak tahu ilmu P3K, maka sering terjadi salah kaprah. Pada penderita hipotermia, korban akan menggigil dan kehilangan kesadaran. Lalu mulai bicara melantur. Karena nyerocos tak karuan dan sukar diajak komunikasi, teman – temannya menyangka si korban kesurupan. Mereka malah membacakan doa untuk mengusir setan. Seharusnya, segera lakukan pertolongan. Ganti pakaiannya dengan pakaian kering. Masukkan dalam sleeping bag yang sudah dihangatkan. Taruh juga beberapa botol air panas di dalam sleeping bag itu. Jaga kondisi lingkungan tetap hangat. Jika sudah membaik beri makanan hangat sedikit demi sedikit. Hindari memberi kopi atau minuman keras. - Aku Si Cepat Ciri khas pendaki berbahaya, apalagi yang masih berusia muda adalah selalu bergerak dengan cepat. Mereka selalu tergesa – gesa, menjadikan naik gunung seolah lomba lari ke puncak. Malu menjadi yang paling belakang, karena sering dianggap sebagai yang terlemah. Karena itu biasanya waktu tempuh ke puncak lebih singkat. Baru setelah perjalanan turun, aneka masalah datang. Kehabisan tenaga, cidera otot hingga kecelakaan dan kehilangan arah menjadi ancaman. Idealnya, ada seorang sweeper yang berjalan paling belakang. Biasanya orang ini yang paling kuat dan bisa diandalkan. Tugasnya menyapu seluruh anggota tim. Memastikan tak ada yang keteteran atau tertinggal di belakang. Namun dalam rombongan pendaki berbahaya, tak ada yang mau menerima tugas ini. Jadi sweeper dianggap hina. Menjadi paling pertama sampai puncak dan pertama turun ke kaki gunung jadi tujuan utama. “Aku si cepat. Tanpa sadar kutinggalkan sahabatku yang kelelahan mati di gunung.” Dari berbagai macam sumber, marilah kita mulai untuk belajar mempersiapkan segala sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Meskipun sangat sepele janganlah ditinggalkan. Karena dengan itu semua menunjukan bahwa kita memperdulikan diri dan segala sesuatu yang akan kita capai. Janganlah mengutamakan ego tanpa mengukur seberapa jauh sebenarnya kemampuan kita.

Selasa, 28 Juni 2016

PRINSIP KEBERSAMAAN DALAM MENDAKI GUNUNG

Prinsip Kebersamaan Pada Saat Mendaki Gunung Dalam dunia kegiatan alam bebas, Prinsip kebersamaan atau "Backup" merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan peluang keselamatan. Contohnya diving dan free diving, juga menerapkan Prinsip "Backup" ini. Dimana saat melakukan penyelaman kita mesti ditemani oleh instruktur atau partner. Jadi artinya Prinsip “Backup” yang dimaksud disini adalah pada saat melakukan kegiatan alam bebas usahakan sebisa mungkin tidak sendirian. Partner kita bisa menjadi semacam “backup” bagi kita dan sebaliknya pada saat kondisi emergency atau darurat saat melakukan kegiatan di alam bebas. Prinsip ini sebenarnya juga bermanfaat jika diterapkan dalam mendaki gunung; salah satu aktivitas ekstrim yang setiap saat bisa mengancam keselamatan jiwa. Atau lebih gampangnya Prinsip “Backup” ini bisa disebut Prinsip “Kebersamaan”. Berikut beberapa hal penting terkait Prinsip “Backup” ini dalam mendaki gunung diantaranya: 1) Penyeimbang pikiran dan ide saat tersesat Faktor yang sering menyebabkan pendaki tersesat sebenarnya bukan semata-mata karena jalur gunungnya sulit atau mudah. Tidak sedikit pendaki tersesat justru di gunung yang sebenarnya jalurnya relatif mudah. Coba perhatikan, tidak jarang kita mendengar pendaki yang tersesat di gunung yang begitu ramai lalu lintas pendakiannya, jalurnya sudah cukup jelas saking ramai dan rutinnya pendakian disana. Namun kita masih mendengar ada yang tersesat di gunung tersebut. Salah satu penyebab pendaki tersesat adalah karena sebuah tim pendakian tidak menerapkan Prinsip “Backup” atau bahasa gampangnya “kebersamaan”. Tidak jarang terjadi dalam sebuah tim atau kelompok ada anggota yang “tercecer” alias tertinggal sendirian atau terpisah dari kelompoknya. Lantas apa hubungannya “tercecer” dengan tersesat? Ketika seorang pendaki “tercecer” alias terpisah sendirian dari timnya, maka pada saat itu pendaki tersebut benar-benar “berjuang” sendirian. Pada saat berjalan sendirian tersebutlah, segala kemungkinan bahaya bisa saja terjadi. Salah satunya adalah kebingungan akan jalur atau kehilangan arah. Pada saat seseorang bingung dengan pilihan arah, maka disitu ada potensi dia akan tersesat. Pada saat seorang pendaki sendirian dan tersesat, maka satu-satunya ide dan inisiatif yang akan dijalankan untuk menyelamatkan dirinya adalah ide dan inisiatif pendaki itu sendiri! Artinya apa? Tidak ada “counter” atau “penyeimbang” pemikiran. Bahasa mudahnya, kalau anda sendirian maka hanya ada 1 kepala, namun jika ada partner maka akan ada lebih dari 1 kepala yang siap memberikan solusi, ide dan masukan untuk menyelamatkan diri dalam keadaan tersesat tersebut. Dengan Prinsip “Backup”, dimana seorang pendaki tetap didampingi partnernya, maka pada saat tersesat, partner atau teman kita tersebut dapat memberikan masukan yang “berbeda” dari masukan kita pribadi. Hal ini bisa membuat kita melihat perspektif yang berbeda dari apa yang hanya terpikirkan oleh kepala kita. 2) Penolong saat kondisi emergency atau darurat Dalam mendaki gunung ada banyak hal yang terkadang diluar perkiraan kita. Meskipun kita mempersiapkan diri sebaik mungkin, tetap ada sekian persen peluang-peluang kejadian berbahaya yang bisa saja terjadi diluar perkiraan kita. Begitulah realitas alam yang mesti kita terima dan sadari. Sebagai contoh, misalnya pada saat mendaki tanpa diduga anda jatuh ke jurang namun ternyata masih bisa bertahan meskipun patah tangan dan kaki yang menyebabkan anda tak dapat dan tak sanggup lagi untuk bangun dan bergerak saking fatalnya patah tulang yang anda alami. Pada waktu itu anda hanya bisa terbaring di dalam jurang yang dalam dan rimbun dan berharap-harap akan ada yang menemukan anda. Bagaimana jika seandainya setelah berhari-hari tak ada juga yang lewat di lokasi jurang tempat anda terjatuh tersebut? Well, mungkin bisa saja anda bertahan dan mungkin juga tidak. Pada kondisi seperti contoh diatas, secara teori peluang kita untuk selamat lebih kecil jika dibandingkan dengan apabila ada partner disebelah kita. Pada contoh di atas, jika ada partner disamping kita, maka pada saat kita jatuh tersebut,partner tersebut dapat segera memberikan pertolongan. Kalaupun partner tersebut tidak sanggup menolong sendirian, maka setidaknya partner anda tersebut dapat menyebarkan berita dan memohon bantuan kepada pendaki lain atau Tim SAR. Kemungkinan anda untuk diselamatkan secara teori akan lebih cepat dan lebih besar dibandingkan jika pada contoh kejadian tersebut anda tanpa didampingi partner. Itu baru satu contoh kejadian tak terduga. Masih banyak kejadian lain yang tak terduga seperti kesurupan, diserang binatang buas, dll; yang membuat kitapada satu titik benar-benar membutuhkan bantuan orang lain. 3) Usahakan jangan tinggalkan teman anda sendirian Saya seringkali setiap mendaki gunung berada di kelompok belakang atau di posisi sweeper. Salah satu alasan yang menyebabkan saya selalu berada di posisi belakang atau posisi sweeperadalahkarena saya tipikal yang tidak tegaan jika melihat ada yang tertinggal sendirian di belakang. Seringkali godaan untuk cepat-cepatan sampai ke tujuan atau puncak datang dalam pikiran saya, namun syukurnya seringpula berhasil saya tepis. Susah memang melawan godaan tersebut, apalagi jika teman yang tertinggal tersebut benar-benar lambat pergerakannya. Namun untunglah itu seringkali bisa saya redam. Tidak jarang, salah satu awal dari petaka saat mendaki gunung adalah karena sebuah tim membiarkan ada anggotanya yang tertinggal jauh di belakang. Kadang-kadang kita berpikir, “ah dia pasti sanggup kok. Ah, dia tau jalur kok, biarin aja sendiri. Nanti juga sampai”. Bahaya meninggalkan teman anda sendirian saat mendaki gunung adalah jika terjadi sesuatu pada dirinya, maka tidak ada yang membackup. Disinilah pentingnya Prinsip “Backup” atau Prinsip Kebersamaan ini. Seperti halnya diving, jika terjadi sesuatu saat menyelam pada salah satu diver, maka diver pendamping dapat memberikan pertolongan. Bayangkan jika diver tersebut sendiri lalu menghadapi kondisi darurat! Demikian jugalah sebenarnya pada saat mendaki gunung. 4) Jangan tinggalkan teman anda sendirian saat turun dari puncak Ini salah satu hal yang sering saya amati saat mendaki gunung. Salah satu kondisi yang paling rawan untuk terjadinya kecelakaan adalah saat turun dari puncak. Usahakan jangan pernah membiarkan salah seorang teman anda tertinggal sendirian saat turun dari puncak. Tidak sedikit pendaki yang mengalami disorientasi arah saat turun dari puncak yang mengakibatkan pendaki tersebut salah jalur dan akhirnya tersesat dan ada yang berujung pada kecelakaan fatal. Hindari ego untuk "cepat-cepatan" tiba di tujuan. Sebisa mungkin kalaupun tidak bisa semuanya dalam satu tim, bagi dalam beberapa kelompok kecil. Intinya jangan biarkan teman anda sendirian. 5) Karena kita cenderung labil saat sendirian Mengapa Prinsip “Backup” ini penting? Salah satu diantaranya adalah karenafaktor psikis dan fisik manusia yang cenderung "labil" saat sendirian menghadapi kesulitan di alam liar sana. Bayangkan berhadapan dengan berbagai kemungkinan bahaya diluar sana. Di gunung loh! Ketika permasalahan dan kondisi darurat datang, tidak semua orang bisa menjaga stabilitas emosi dan pikiran jernihnya. Kemampuan pribadi dan emosional setiap individu berbeda-beda saat menghadapai kondisi darurat di gunung. Disinilah manfaat Prinsip “Backup” ini. Kepanikan juga cenderung lebih mudah timbul saat sendirian menghadapi kondisi darurat. Adanya partner disamping kita akan menjadi “penyeimbang” dan melengkapi kekurangan-kekurangan kita. 6) Karena alam sulit ditebak Belajar berbagai hal tentang teknik survival memang sangat penting karena akan sangat bermanfaat ketika kita menghadapi kondisi darurat saat mendaki gunung. Namun, meskipun demikian tetap saja ada hal-hal yang kadang tak terduga. Alam sulit ditebak. Sesuatu yang kadang membuat kita sampai pada satu titik dimana kita membutuhkan tangan orang lain. Disinilah nilai plus seorang partner saat melakukan pendakian. Percayalah, terkadang ada hal yang tak bisa kitahandle sendiri. Ada saat-saat dimana kita membutuhkan sokongan dari seorang teman. Istilahnya “bersama cenderung membuat kita kuat dan bersemangat dan bisa saling membantu”. Lantas Bagaimana Dengan Pendaki Solo? Mungkin Prinsip “Backup” saat mendaki gunung tidak seketat saat dalam melakukan diving, dimana seorang diver mesti didampingi oleh diver lainnya. Itulah mungkin sebabnya melakukan pendakian seorang diri sah-sah saja. Banyak pendaki solo diluar sana. Ada sisi kelebihan dan kekurangan dari mendaki solo atau seorang diri demikian juga dengan mendaki berkelompok (non solo). Nah, berkaitan dengan Prinsip “Backup” ini, tentunya seorang pendaki solo akan menghadapi segala bahaya dan kondisi darurat seorang diri. Ya, jelas, karena dia mendaki sendiri dan tanpa teman, maka segala risiko bahaya yang tak terduga tentunya akan di-handle sendiri. Berbeda dengan pendaki yang melakukan pendakian bersama partner atau teman lainnya, pada saat menghadapi kondisi yang tak bisa lagi di-handle sendiri, masih ada teman yang siap membackup. Sekarang tinggal masalah pilihan saja, apakah anda tipikal yang senang mendaki solo atau mendaki berkelompok (denganpartner). Setiap pilihan tentunya ada kelebihan, kekurangan dan konsekuensi yang harus ditanggung.

MENGERTI DAN PAHAMI SIKLUS ALAM

Bahwa rusa makan rumput, semua orang sudah tahu. Tapi, pernahkah kita menyadari bahwa rumput tidak  pernah menolak saat rusa akan menyantapnya? Terlebih nantinya rusa pun akan dimangsa oleh hewan lain. Bahwa musim kemarau akan datang menggantikan musim hujan, adakah orang yang bisa menghentikannya? Siklus alam sudah terjadi sejak dahulu. Semua sudah ada yang mengatur dan kemudian siklus alam itu terjadi secara otomatis, dari tahun ke tahun. Kehidupan pun ada siklusnya. Kadang kita pada posisi bahagia, kadang pula sedang harus menderita karena masa sulit sudah tiba. Jika kita menyadari bahwa segala sesuatu ada masanya, karena semua mengalami pergerakan. Jika saat ini kehidupan berada di suatu titik, lalu akan terus berputar sesuai siklus, kemudian akan kembali ke titik awal. Begitu seterusnya. Semua bergerak, sehingga tidak ada yang menang dan kalah. Kalau saat ini kita sedang berada di titik tersulit dalam hidup, kemudian siklus terus berputar melewati titik paling membahagiakan. Setelah itu kita akan kembali ke titik sulit lagi. Begitu seterusnya. Untuk kita yang sudah pernah sampai di titik tersulit, seharusnya bila tiba di titik itu lagi, sudah bisa lebih menyikapi dengan baik. Tidak ada lagi keluhan, juga tidak ada sikap putus asa. Begitu pun sebaliknya. Jika sudah pernah merasa bahagia, sekarang, ketika kembali merasakan bahagia, kita tetap harus rendah hati dan justru mengajak orang lain untuk turut

FILOSOFI MUDIK

Filosofi Mudik Tradisi pulang kampung atau yang populer disebut mudik yang bermakna kembali ke udik pada hari Lebaran, adalah sebagian dari ekspresi kerinduan masyarakat Indonesia untuk pulang kekampung halamannya. Momen ini untuk sebagian masyarakat kita tidak hanya telah menjadi tradisi tahunan, tapi lebih jauh dari itu ia telah menjadi semacam kebutuhan “hati” untuk melepaskan rasa kangen pada orang-orang yang dekat dihati setelah lama tidak bertemu. Mudik lebaran memang sebuah fenomena tahunan yang menarik di Indonesia. Semangat mudik sebenarnya ada di setiap bangsa karena bersumber dari fitrah manusia berupa kerinduan akan tempat asal. Namun ritual mudik masal hanya hidup di Indonesia dan sebagian masyarakat melayu.  Apa filosofi mudik ini ? Sejauh mana kita memaknai mudik ini sebagai sesuatu yang sangat sarat makna dalam kehidupan ? Mudik dari sisi agama memberikan sebuah pemahaman bahwa manusia punya daerah asal. Manusia diciptakan Allah, dia berasal dari Allah dan dia akan kembali kepada-nya. Tidak ada satupun manusia yang tidak mengalami hal yang satu ini, tidak ada satupun yang mampu menghindar dari penggilannya, sekalipun mereka tidak percaya pada-Nya. Mudik boleh dikata sebagai pemahaman dari konsep innalillahi wainna ilaihi rajiiun, yang dimiliki akan kembali pada sang pemilik. Makna mudik yang sangat penting: 1. Sejauh jauh manusia bepergian, setinggi tinggi manusia mendaki pada akhirnya dia pasti akan kembali ke asalnya. Manusia hidup didunia ini seberapa lamapun dia tinggal di dunia pada akhirnya akan menghadap Ilahi sebagai asal dari segala galanya. 2. Berkumpulnya seluruh handai tolan darimanapun datangnya dan dari berbagai latar belakang apapun dirinya menggambarkan bahwa kelak semua ummat manusia pasti akan dikumpulkan oleh Allah SWT di alam Mahsyar. Karena sesungguhnya ummat manusia adalah satu keluarga yakni Bani Adam as. 3. Silaturrahmi yang menjadi tujuan dari mudik sesungguhnya mempunyai makna yang sangat dalam sekali. Amalan ahli syurga kelak di akhirat hanyalah saling kunjung mengunjungi / bersilaturrahmi hanya karena Allah SWT maka kebiasaan suka bersilaturrahmi di dunia yang niatnya hanya karena Allah SWT saja ini akan menjadi sebab seseorang akan menjadi penduduk syurga di akhirat kelak.  4. Bermaaf maafan pada saat bersilaturrahmi / mudik tersebut adalah amalan calon ahli syurga. Suatu ketika Rasulullaah saw memberitahukan kepada para Shahabat ra ajmain mengenai seseorang yang dijamin akan masuk syurga. Ternyata amalannya adalah sifat suka memaafkan orang lain yang telah berbuat dzalim kepada dirinya sebelum orang itu meminta maaf terlebih dahulu. Itulah filosofi mudik yang menjadi tradisi di negara kita yang patut dilestarikan dan terutama difahami agar tidak sampai bergeser kepada pemahaman lain sebagaimana sekedar pamer harta pamer kedudukan dan berbangga banggaan terhadap perkumpulan bani ini dan bani itu.  Suatu saat nanti ummat manusia semuanya pasti akan Mudik Besar Besaran di alam Mahsyar dan sebelum hari itu datang menjemput kita , bersihkan hati ini dari segala macam penyakit hati berupa iri dengki dendam dan lain lain. Diganti sifat kasih sayang serta saling memaafkan baik diminta ataupun tidak agar kita semua termasuk hamba hamba Allah SWT yang akan mendapat Rahmat Nya serta akan dimasukkan kedalam syurga Nya , aamiin.

TIPS MEMINTA IJIN ORANG TUA UNTUK MENDAKI GUNUNG

Tips Meminta Izin Orang Tua Untuk Mendaki Gunung Fenomena mendaki gunungsedang marak akhir-akhir ini, terutama dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Walau demikian, gunung masih dianggap sebagai tempat yang angker dan menyeramkan bagi sebagian kalangan, terlebih bagi orang tua. Jadi izin mendaki gunung masih sulit diberikan oleh orang tua apalagi yang anaknya masih berstatus pelajar. Karena sulitnya mendapatkan izin pergi mendaki gunung, banyak para pendaki yang mencuri-curi dari orang mereka agar bisa pergi mendaki. Padahal ini seharusnya dihindari oleh setiap pendaki. Nah, jika kamu sulit mendapat izin orang tua untuk mendaki gunung, coba lakukan tips di bawah ini: 1. Berdoa Hehe… Ya, pertama kamu lakukan adalah berdoa agar bisa dapat izin dari orang tua untuk mendaki gunung. 2. Ceritakan bagaimana serunya mendaki gunung Setelah berdo’a, mulailah untuk mendekati orang tua dan bercerita bagaimana serunya mendaki gunung. Agar lebih meyakinkan perlihatkanlah foto-foto pendakian teman-teman kamu yang pernah mendaki gunung lebih dulu. 3. Yakinkan bahwa gunung bukan tempat yang angker Alasan orang tua tidak memberi izin anaknya pergi mendaki gunung, biasanya karena mereka menganggap bahwa gunung adalah tempat yang menyeramkan dan angker. Jadi yakinkanlah orang tua kamu bahwa gunung bukan tempat seangker yang mereka pikirkan. 4. Utarakan tujuan kamu dengan baik dan sopan Apabila orang tua sudah yakin dan percaya bahwa gunung tidak seperti yang mereka pikirkan selama ini, utarakanlah tujuan kamu dengan baik dan sopan. Saat mengutarakan maksud dan tujuan kamu jangan pernah berusaha untuk memaksakan kehendak. Jika kamu tidak diberi izin mendaki gunung, dengarkanlah alasan penolakan mereka terlebih dahulu. Lalu sampaikan alasan kamu mendaki gunung. 5. Yakinkan bahwa kamu akan baik-baik saja Yakinkan juga orang tua kamu, bahwa kamu akan baik-baik saja dan bisa selamat sampai kembali ke rumah. Beritahu apa saja peralatan dan logistik yang akan kamu bawa, berapa lama kamu pergi, berapa orang yang pergi mendaki dan beritahu juga bagaimana medan yang akan kamu hadapi. 6. Minta bantuan teman Mintalah bantuan teman kamu yang pernah mendaki. Akan lebih baik jika teman kamu itu juga terlihat bertanggung jawab dan sudah akrab dengan keluarga kamu. Minta teman kamu untuk menceritakan pengalamannya mendaki kepada orang tua kamu. 7. Jangan lupa minta do’a restu orang tua Jika izin sudah diberikan, mintalah do’a restu dari orang tua agar kamu selamat sampai pulang kembali ke rumah. 8. Selalu memberi kabar Saat di perjalanan dan dalam pendakian, jangan lupa untuk memberi kabar kepada orang tua agar mereka tidak risau memikirkan keadaan kamu. Dengan seringnya kamu memberi kabar, akan memudahkan kamu jika suatu saat hendak mendaki lagi. Dengan melakukan tips-tips di atas, mudah-mudahan kamu bisa mendapatkan izin dari orang tua untuk mendaki gunung. Tapi ingat, jangan pergi mendaki saat hari sekolah, karena apapun alasannya, orang tua kamu pasti tidak akan memberikan izin untuk mendaki.

Sabtu, 25 Juni 2016

MENJAGA KEBERSIHAN GUNUNG

Menjaga Kebersihan Gunung Dibalik foto gagah para pendaki berlatar pemandangan gunung yang cantik terdapat seonggok sampah yang terabaikan. Dibalik ribuan like foto pendakian terselip potret suram sampah-sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian. Sampah plastik bungkus makanan, sampah bekas botol minuman, dan sampah kaleng gas sering ditemuii di beberapa gunung. Ini salah siapa? Ini perbuatan siapa? Pertanyaan seperti itu sudah tidak sepatutnya untuk dikeluarkan. Bertindak melakukan aksi nyata itu jauh lebih baik daripada hanya saling menyalahkan. Bergerak menyelesaikan masalah jauh lebih bijak daripada hanya berkomentar. Mengakui kesalahan dengan berusaha memperbaiknya jauh lebih hebat daripada hanya diam tak peduli. Beberapa hal ini bisa dilakukan pendaki untuk menjaga kebersihan gunung dari sampah: 1. Bawa turun sampah anda Sudah banyak peringatan yang diberikan kepada pendaki untuk membawa turun sampah kembali. Namun, masih saja banyak sampah yang tertinggal di camp pendakian. Gunung bukan tempat sampah. Di gunung juga tidak ada tukang sapu yang siap membersihkan sampah kamu walaupun kamu membayar di pos pendakian. 2. Kurangi memasak makanan instan Makanan instant biasanya terbungkus dengan plastik. Contohnya mie instan, sampah yang dihasilkan dari bungkus mie instant akan terbuang, terbang entah kemana perginya. Padahal, sampah plastik tidak mudah terurai. Dibutuhkan waktu kurang lebih 50 sampai 80 tahun untuk menguraikan sampah plastik. Jika kamu memasak bahan makanan alami, seperti sayur-sayuran, tentu sampah yang dihasilkan aman untuk lingkungan. Selain itu, bukankah sayuran lebih baik untuk kesehatan daripada semangkok mie instan yang berisi banyak pengawet makanan? Hargai kesehatan tubuh kita sendiri, sayangi lingkungan. 3. Membawa botol minuman isi ulang Daripada Anda membeli air kemasan botol plastik, lebih baik Anda membawa botol air yang bisa diisi ulang sebelum mendaki. Cara ini lebih menghemat isi kantong. Selain itu juga menghemat sampah plastik. Baik untuk kantong pendaki dan baik untuk bumi. Baca juga:Trik Hemat ala Anak Kost Agar Bisa Travelling 3. Jadilah perokok yang bijak Sebagian pendaki memiliki kebiasaan merokok dan ngopi sambil menikmati alam yang indah ini. Tak jarang filter batang rokok terbuang di jalur pendakian. Setidaknya dibutuhkan waktu 10 sampai12 tahun untuk menguraikannya. Mulai membiasakan diri menyimpan batang rokok, lalu dikumpulkan dengan sampah lain untuk dibawa turun ke basecamp. Atau pilihlah rokok kretek daripada rokok yang ada filternya. Karena, sampah puntung rokok kretek lebih mudah terurai. 4. Simpan bahan logistik menggunakan kotak makanan Belilah beberapa kotak makanan untuk menaruh bumbu-bumbu, seperti garam, gula, dan kopi. Bisa juga digunakan untuk meletakkan potongan bahan makanan. Pilhlah kotak makanan yang terbuat dari bahan stainless steel. Jika ternyata hanya memiliki kotak makan dari plastik seperti Tupperware, tidak menjadi masalah. Tujuan dari penggunaan kotak makanan ini adalah meminimalis pembuangan sampah plastik di gunung. 6. Isi ulang lagi kaleng bekas gas Daripada membeli gas kaleng yang baru, lebih baik mengisi ulangnya lagi. Dengan catatan, kaleng gas masih dalam kondisi layak pakai. Selain harganya lebih murah, hal ini juga bisa meminimalis produksi sampah kaleng. Pengisian ulang gas kaleng ini bisa dilakukan di tempat isi ulang korek gas. 7. Mengganti tisu dengan handuk kecil Tisu dalam kegiatan pendakian memiliki fungsi yang sangat penting. Apalagi untuk para pendaki wanita. Tisu sudah menjadi barang wajib ketika mendaki. Namun, alangkah baiknya jika mengganti tisu dengan handuk kecil sebagai pembersih. Baca juga: Alasan Mengapa Pergi Mendaki Gunung 8. Membawa karung atau trash bag Terakhir yang harus kamu lakukan untuk menjaga gunung dari sampah adalah dengan membawa sampah turun. Membawa sampah turun kembali merupakan hal terpuji yang patut ditiru. Akan lebih baik lagi jika mengganti trash bag dengan karung goni atau karung bekas tepung beras. Karena menurut penelitian, karung goni lebih cepat terurai dari plastik. Jika sampah yang diangkut sampah kering, sampah dibawa turun dan dimasukan ke bak sampah lalu karung goni bisa digunakan lagi. Bumi sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ia harus segera diselamatkan. Kalo bukan kita siapa lagi? Kalo bukan sekarang kapanlagi? Bukankah kita sangat membutuhkannya untuk tetap survive? Kalau planet tempat kita tinggal ini punah, kita akan hidup dimana lagi? Mulailah dari hal kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang.

Jumat, 24 Juni 2016

Buang Jauh-Jauh Budaya Saling Menyalahkan Antar Sesama Pendaki Dan Pecinta Alam Lainnya

Buang Jauh-Jauh Budaya Saling Menyalahkan Antar Sesama Pendaki Dan Pecinta Alam Lainnya Setiap pendaki dan pecinta alam itu manusia, dan pasti memiliki kesalahan setiap pendaki dan pecinta alam pasti pernah menyanggah kesalahan yang telah diperbuat setiap pendaki dan pecinta alam pasti ingin menghindari kesalahan setiap pendaki dan pecinta alam pasti tidak ingin disalahkan lalu, mengapa sekarang banyak pendaki dan pecinta alam yang melihat pendaki dan pecinta alam selalu dari sisi kesalahan bukanlah kebenaran yang dipersalahkan, tapi terlalu banyak pendaki dan pecinta alam sekarang yang merasa dirinya paling benar, baik secara materi teori maupun praktek dilapangan, hingga bisa menghakimi atau menjudge pendaki dan pecinta alam lainnya tidak benar ataupun melakukan kesalahan apa kita yakin jika kita sudah merasa menjadi pendaki dan pecinta alam yang baik serta benar dalam dunia kita, sementara setiap pendaki dan pecinta alam dalam berpetualang selalu menginjak rumput, menyakiti tanaman dengan cara memotong ataupun menebasnya jika tanaman tersebut terlihat menghalangi jalan petualangan kita, bahkan kitapun bisa saja menginjak semut dan binatang kecil sejenisnya yang jelas-jelas mereka diciptakan olehNYA dan memiliki hak untuk hidup oleh karena itu, marilah kita sesama pendaki dan pecinta alam tak perlu saling menyalahkan pendaki dan pecinta alam lainnya, yang sekarang seharusnya kita lakukan adalah bersama-sama menjaga alam ini agar anak cucu kita kelak dapat menikmatinya nanti #salam_rimba #salam_lestari

Kamis, 23 Juni 2016

Hobby Mendaki Dengan Perlengkapan Sewa

hobby mendaki gunung, tapi perlengkapannya masih sewa atau pinjam, berikut tata cara meminjam barang tersebut : - Pertama, yakinlah barang yang akan kita pinjam itu sesuai fungsi yang akan kita gunakan dilapangan atau tidak. Jangan sampai barang tersebut hanya akan menjadi beban perjalanan semata tanpa digunakan secara maksimal. - Gunakanlah bahasa yang santun dan tidak memaksa. It’s important to make a great first impressions, salah satunya ya seperti itu. Bagaimana kita mau percaya untuk meminjamkan barang kita kalau bahasa yang mereka gunakanpun tidak enak didengar oleh kita. - Setelah terjadi kesepakatan antara sang pemilik dan sang peminjam barang selanjutnya pastikan bersama-sama tentang kondisi barang, coba mulai cek bagian per bagian untuk mengamati kondisi awal barang yang nantinya akan kita pinjam. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah barang selesai kita pinjam, misalnya barang rusak sebelum dipakai, akan tetapi sama-sama tidak teliti waktu meminjamkannya dan meminjamnya nanti terkesan kita tidak merawatnya. Hal ini penting untuk sang peminjam barang dan yang memberi pinjaman. Yang meminjamkan juga harus jujur akan kondisi barang sebenarnya kalau memang di awal sebenarnya sudah terdapat kerusakan pada barangnya. - Sebelum dibawa, cobalah cek cara pengoperasian barangnya. Jika kita belum tau dengan baik cara mengoprasikan barangnya ataupun kita menebak-nebak saja, sebaiknya kita tanya kepada sang pemilik biar nantinya di lapangan kita bisa langsung sigap menggunakannya dan untuk menghindari barang rusak karena ketidakjelian kita tentang cara kerja pengoprasian barang tersebut. GAK USAH MALU! - Setelah barang dibawa, berarti barang tersebut 100% tanggung jawab kita si peminjam. Gunakanlah semestinya seperti yang sudah digambarkan si pemilik tadi dan gunakanlah seapik mungkin. Namanya kita main di alam terbuka pasti tidak terlepas dari debu dan kotoran. Untuk itu setelah kita memakainya usahakan kembali dengan bersih seperti semula. Barang-barang yang kita pinjam terkadang punya pengkhususan dalam mencuci atau merawatnya, untuk itu dari awal kita semestinya sudah cari tau tentang cara-cara yang benar mencuci atau merawat perlengkapan yang kita pinjam. Bisa bertanya kepada si pemilik atau bisa juga mencari informasi di tempat lain. Kita sudah diberikan kepercayaan untuk memakai dan menjaga barang teman kita sendiri, alangkah baiknya dan semestinya kita berkewajiban untuk menuang kepercayaan itu kembali tanpa diminta. - Dalam kondisi barang yang kita pinjam itu dilapangan ternyata terjadi kerusakan ataupun hilang, segera beritahukan kepada sang pemilik tentang kondisi di lapangan. Jelaskan dengan cara yang santun, sopan dan tanamkan dalam diri bahwa kita berkewajiban untuk menggantinya atau memperbaikinya tanpa diminta oleh sang pemilik.

Filosofi Kehidupan

Filosofi Hidup: Socrates dan Plato Cinta Suatu hari, Plato bertanya kepada Socrates apa itu cinta. Socrates: Pergilah ke ladang, petik dan bawalah setangkai gandum yang paling besar dan paling baik, tapi ingat satu hal, kamu hanya boleh berjalan satu arah. Setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali. Plato melalukan apa yang diminta, tetapi dia kembali dengan tangan kosong. Socrates bertanya kenapa Plato kembali dengan tangan kosong. Plato: Aku melihat beberapa gandum yang besar dan baik saat melewati ladang, tetapi Aku berpikir mungkin ada yang lebih besar dan lebih baik dari yang ini, jadi Aku melewatinya, tetapi Aku tidak menemukan yang lebih baik daripada yang Aku temui di awal, akhirnya Aku tidak membawa satupun. Socrates menjawab itulah Cinta. Hakikat Cinta, yaitu saat engkau belum puas dan menemukannya, maka kau akan terus mencari dan mencari, melihat sesuatu dan membandingkannya dengan yang lain, sehingga hanya kehampaan yang kau dapatkan. Pernikahan Di hari yang lain, Plato bertanya kepada Socrates apa itu pernikahan. Socrates: Pergilah ke hutan, potong dan bawalah pohon yang paling tebal dan yang paling kuat, tapi ingat satu hal, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali. Plato pergi melakukan apa yang diminta, tapi dia tidak membawa pohon yang tebal dan kuat, dia hanya membawa pohon yang bagus. Socrates bertanya alasannya. Plato: Aku melihat beberapa pohon yang bagus dalam perjalanan di hutan, tapi kali ini Aku belajar dari kasus gandum, jadi Aku memilih pohon ini. Karena jika tidak, Aku takut kembali dengan tangan kosong lagi, kurasa ini adalah pohon terbaik yang Aku lihat. Socrates berkata itulah arti pernikahan. Hakikat Pernikahan, dimana engkau berani memutuskan memilih yang baik menurut pandanganmu dan walaupun engkau tahu bahwa itu bukanlah yang terbaik, disinilah engkau menentukan sikap dalam memilih. Perkawinan adalah pengambilan keputusan yang berani, penyatuan dua hati, penyatuan dua karakter yang berbeda dimana dua insan ini harus dan berani berbagi serta menyatukan dua pandangan menjadi satu dalam menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. Kebahagiaan Sekali lagi Plato bertanya kepada Socrates apa itu kebahagiaan. Socrates: Pergilah melewati taman, petiklah bunga yang paling cantik, tapi ingat satu hal, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali. Plato pergi melakukan apa yang diminta, dia kembali membawa bunga yang cukup cantik. Socrates bertanya apakah ini bunga yang paling cantik. Plato: Aku melihat bunga ini, memetiknya dan berpikir ini adalah bunga yang paling cantik, dalam perjalanan di taman Aku melihat banyak bunga yang cantik, Aku tetap percaya bunga yang Aku petik adalah yang paling cantik, kemudian Aku membawanya kembali. Kemudian Socrates berkata itulah kebahagian. Selingkuh Sekali lagi Plato bertanya kepada gurunya Socrates apa itu selingkuh. Socrates meminta Plato pergi ke hutan, dan kembali dengan bunga yang paling cantik. Plato pergi dengan percaya diri, dan dua jam kemudian dia kembali membawa bunga berwarna cerah yang agak layu. Socrates bertanya apakah ini bunga yang paling cantik. Plato: Selama dua jam Aku mencari bunga yang paling cantik dan menemukan ini, tapi dalam perjalanan pulang, bunga yang Aku petik layu. Kemudian Socrates berkata itulah perselingkuhan. Kehidupan Di hari lain Plato bertanya kepada gurunya Socrates apa arti kehidupan. Socrates memintanya ke hutan, dia harus kembali dan membawa bunga yang paling cantik. Plato belajar dari pengalamannya yang terakhir, dan pergi dengan penuh keyakinan. Tiga hari berlalu, Plato belum kembali. Socrates berjalan ke hutan mencari Plato dan akhirnya berhasil menemukannya berkemah disana. Socrates bertanya apakah dia sudah mememukan bunga yang paling cantik. Plato menunjuk bunga di sebelahnya dan mengatakan itu adalah bunga yang paling cantik. Socrates bertanya kenapa dia tidak membawanya pulang Plato menjawab: Jika Aku melakukannya, bunga itu akan layu. Meskipun tidak kupetik bunga itu cepat atau lambat akan layu juga. Jadi Aku berada di dekatnya waktu bunga itu sedang mekar, dan pada saat bunga itu mati Aku akan menemukan bunga yang lain; itu adalah bunga kedua yang Aku temukan disini. Kali ini, Socrates mengatakan kepada Plato bahwa sekarang Plato sudah mengetahui kebenaran hidup.

Filosofi Kehidupan Edelweiss

FILOSOFI KEHIDUPAN EDELWEISS Banyak hal yang bisa kita teladani dari satu jenis bunga bernama Edelweis, - Aku ingin menjadi Bunga Edelweis yang tumbuh di atas ketinggian, yang sulit didapatkan orang, yang kokoh bertahan dari serangan berbagai cuaca dan kondisi, - Edelweis tumbuh dengan tulus dan setelah didapatkan dia akan setia menjaga keindahan, keabadiannya. - Berusahalah untuk selalu berguna bagi orang lain meskipun seringkali kita terasingkan. Layaknya bunga Edelweiss yang telah berjuang dengan keras namun rela berkorban menjadi yang pertama untuk sebuah kehidupan meskipun ia sendiri berada dalam keadaan yang tidak layak untuk hidup dan tumbuh secara normal. - Belajarlah tentang sebuah ketulusan dan pengorbanan yang abadi dari bunga Edelweiss, kepada siapa pun yang ada di sekitar kita

Filosofi Alam

filosofi alam apapun yang kita lakukan, bagaimana perjalanan hidup kita, kita harus kembali pada filosofi alam. kita memang harus kembali ke alam. alam yang tenang, yang bijaksana, yang tidak grasa-grusu, yang tidak cepat naik pitam. alam menjadi penyeimbang perjalanan apa-apa yang ada dibumi, menyelaraskan keruwetan yang mungkin bisa jadi penyebab migrain paling yahud. alam juga normal, artinya dia bisa marah, bisa ngamuk, bisa jadi semacam monster yang gak kira-kira kalau menyapu apa-apa yang ada dihadapannya. alam dengan segala sesuatunya memberikan semacam ide, bahwa hidup ini memang tidak boleh grasa-grusu, yang kalem kalau jalan, yang santai kalau bicara, yang tenang sajalah, karena hidup memang tidak memberikan apa-apa, selain perjalanan sebagai proses. sebagai orang kota a.k.a orang yang hidup di perkotaan, rasanya pegunungan menjadi semacam oase, semcam peneduh, semacam rumah. aroma daun dan segala yang menyertainya masih bisa saya hirup di atas motor, meski kini hutan yang sebenarnya adalah jalanan brutal tempat kendaraan bermotor saling berlomba entah menuju mana. pohon saya kini menjadi tiang-tiang listrik dan lampu jalan raya, kicau burung adalah klakson mobil yang tanpa babibu mengusik desibel telinga. tapi, jauh dari itu semua, alam memberi ide baru, membari penyegar, memberi nuansa yang bagai sebuah senja paling indah di akhir hari yang buruk. Seperti sifat air, mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sejuk/dingin. Hal ini bermakna bahwa seorang pemimpin harus bisa menyatu dengan rakyat sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil rakyatnya. Rakyat akan merasa sejuk, nyaman, aman, dan tentram bersama pemimpinnya. Kehadirannya selalu diharapkan oleh rakyatnya. Pemimpin dan rakyat adalah mitra kerja dalam membangun persada tercinta ini. Tanpa rakyat, tidak ada yang jadi pemimpin, tanpa rakyat yang mencintainya, tidak ada pemimpin yang mampu melakukan tugas yang diembannya sendirian. Seperti halnya sifat angin, dia ada di mana saja/tak mengenal tempat dan adil kepada siapa pun. Hal ini bermakna, seorang pemimpin harus berada di semua strata/lapisan masyarakatnya dan bersikap adil, tak pernah diskriminatif (membeda-bedakan). Seperti sifat bulan, yang terang dan sejuk. Hal ini bermakna, seorang pemimpin mampu menawan hati rakyatnya dengan sikap keseharian yang tegas/jelas dan keputusannya yang tidak menimbulkan potensi konflik. Kehadiran pemimpin bagi rakyat menyejukkan, karena aura sang pemimpin memancarkan kebahagiaan dan harapan. Seperti sifat matahari yang memberi sinar kehidupan yang dibutuhkan oleh seluruh jagat. Hal ini bermakna, energi positif seorang pemimpin dapat memberi petunjuk/jalan/arah dan solusi atas masalah yang dihadapi rakyatnya. Seperti sifat lautan, luas tak bertepi, setiap hari menampung apa saja (air dan sampah) dari segala penjuru, dan membersihkan segala kotoran yang dibuang ke pinggir pantai. Bagi yang memandang laut, yang terlihat hanya kebeningan air dan timbulkan ketenangan. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertian terhadap rakyatnya. Seperti sifat gunung, yang teguh dan kokoh, seorang pemimpin harus memiliki keteguhan-kekuatan fisik dan psikis serta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya. Tetapi juga penuh hikmah tatkala harus memberikan sanksi. Dampak yang ditimbulkan dengan cetusan kemarahan seorang pemimpin diharapkan membawa kebaikan seperti halnya efek letusan gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah. Seperti sifat api, energi positif seorang pemimpin diharapkan mampu menghangatkan hati dan membakar semangat rakyatnya mengarah kepada kebaikan, memerangi kejahatan, dan memberikan perlindungan kepada rakyatnya. menjadi seperti alam, itu yang sekarang coba saya jalani. berhasil atau tidak, itu tidak penting, seperti juga makna hidup, begitu juga tentang pilihan, menjalani pilihan itu adalah yang terpenting...

Pecinta Alam dan Kekerasan

PECINTA ALAM DAN KEKERASAN Selama ini masyarakat beranggapan bahwa organisasi pecinta alam sarat dengan kekerasan fisik dan mental, sehingga muncul citra pada masyarakat bahwa untuk menjadi anggota organisasi pecinta alam harus mengikuti pendidikan dasar yang sangat berat dan penuh dengan resiko. Memang pada kenyataannya, pendidikan dasar bagi para anggota baru organisasi pencinta alam sangat akrab dengan kekerasan fisik dan mental, bahkan ada yang sampai mengarah kepada tindakan penganiayaan. Kekerasan fisik dan mental itu bermacam-macam bentuknya, mulai dari push up tanpa batas, memaki, merendam di sungai yang dingin, minum air bekas berkumur, menempeleng sampai dengan memukul dan menendang. Kekerasan fisik dan mental sudah dianggap biasa dan mungkin juga wajib hukumnya bagi siapa saja yang ingin menjadi anggota organisasi pecinta alam. Pertanyaannya, apakah tujuan yang ingin dicapai dari tindakan kekerasan itu? Tak jelas. Apakah kekerasan itu memang diperlukan untuk menguji fisik dan mental, karena kegiatan alam bebas membutuhkan fisik dan mental yang prima, atau hanya sebuah ajang balas dendam secara turun temurun dari para senior kepada juniornya. Padahal kegiatan pendidikan dasar bagi para anggota baru organisasi pecinta alam itu, bukan hanya untuk membentuk mental dan fisik semata. Tapi juga latihan untuk mengajarkan dan menerapkan beberapa ilmu seperti navigai darat, bivak, SAR, survival dll. Nah…bagaimana mungkin mereka bisa menyerap ilmu jika dalam kondisi fisik dan mental yang letih dan tertekan? Jika memang ingin membentuk fisik dan mental yang prima. Apakah harus selalu dengan cara kekerasan? Seharusnya cukup dengan latihan fisik secara rutin dan penerapan disiplin yang tinggi. Sehingga tindakan kekerasan fisik dan mental yang tidak rasional dan tidak berguna itu bisa dihindari. Dengan begitu, citra organisasi pecinta alam akan jauh lebih baik dan bermartabat di mata masyarakat dan kegiatan pecinta alam akan menjadi kegiatan alam bebas yang lebih bermanfaat dan menyenangkan untuk diikuti. Dalam pendidikan dasar, penamparan boleh saja dilakukan hanya untuk menyadarkan siswa atau peserta pendidikan yang pingsan atau mengalami kepanikan. Kegiatan di alam bebas itu keras, jangan ditambah lagi oleh kekerasan fisik. Pendidikan itu dimaksudkan untuk membangun human skill. Kekerasan bisa jadi bukannya membangun, melainkan justru menjatuhkan human skill peserta. Kalau sudah down, pendidikan akan percuma karena tidak menghasilkan anggota yang sesuai dengan harapan. Sebenarnya, kekerasan dalam pendidikan dasar bukan yang berkaitan dengan kontak fisik dan sebagainya, yang bisa saja menjurus pada tindak pidana penganiayaan atau bahkan sampai pembunuhan